SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melantik 184 pejabat, di Balai Kota Semarang, Selasa (5/12/2023). (Solopos.com-Antara/Zuhdiar Laeis)

Solopos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, melakukan rotasi atau mutasi ratusan pejabat di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Ia pun mengaku mutasi ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.

“Ini [rotasi jabatan] adalah hal biasa. Karena saya melihat ada beberapa teman-teman sebenarnya berpotensi tapi aada di situ [satu dinas] terus,” kata Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, Selasa (5/12/2023).

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Bahkan, kata dia, ada kecenderungan banyak orang pintar yang bertumpuk di satu atau dua organisasi perangkat daerah (OPD) sehingga perlu dilakukan pemerataan dengan rotasi jabatan.

Ia mencontohkan pejabat yang sebenarnya memiliki kemampuan baik di bidang olahraga, tetapi belum mendapatkan kesempatan untuk berkiprah di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

Demikian juga, kata dia, ada orang yang mungkin memiliki perhatian dan kompetensi di bidang lainnya, tetapi selama ini hanya ditempatkan di satu dinas sampai bertahun-tahun.

“Makanya, dengan ‘the right man or woman in the right place’ ini, semoga membuat semakin bisa melayani masyarakat,” kata perempuan pertama yang jadi Wali Kota Semarang tersebut.

Sebab, kata dia, tantangan terhadap pelayanan masyarakat ke depan akan semakin berat sehingga dibutuhkan berbagai inovasi yang hanya bisa dilakukan oleh orang yang tepat di bidangnya.

Selain itu, Ita mengingatkan bahwa tidak boleh lagi ada istilah “buangan” untuk dinas-dinas tertentu, sebab masing-masing OPD memiliki peran dan fungsi yang sama-sama penting.

“Biasanya BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sama Dinsos (Dinas Sosial) ya. Dinas-dinas ini memiliki peranan sangat penting, misalnya BPBD untuk penanggulangan bencana,” katanya.

Total ada 184 pejabat di lingkungan Pemkot Semarang yang terkena mutasi atau rotasi. Dari 184 pejabat itu terdiri dari 49 pejabat administrator, 40 pejabat pengawas, tiga orang pejabat fungsional, dan kepala sekolah, baik SD maupun SMP sebanyak 92 orang.

“Sebagian [mutasi] di level yang sama, tapi sebagian kecil ada yang promosi karena beberapa pejabat ada yang pensiun. Makanya harus segera diisi agar pelayanan publik kepada masyarakat tidak berkurang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya