SOLOPOS.COM - Jalan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk, tergenang banjir akibat hujan deras yang turun pada Selasa (14/11/2023) malam. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), telah memasang sebanyak 19 early warning system (EWS) pendeteksi ketinggian air atau banjir. Belasan alat mitigasi bencana pendeteksi banjir itu terpasang di kelurahan hingga kecamatan yang terpetakan rawan bencana banjir saat musim hujan mendatang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martanto, mengatakan EWS bertujuan mendeteksi banjir lebih dini. Sebab nantinya, data EWS bakal digunakan sebagai pedoman memitigasi ancaman potensi bencana banjir di Kota Lumpia.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Kami sudah ada 19 titik [terpasang EWS]. Semuanya berfungsi,” kata Endro kepada Solopos.com, Rabu (22/11/2023).

Kendati ada 19 EWS yang terpasang dan diklaim berfungsi semua, Endro tak menampik jika adanya proses normalisasi sungai yang saat ini masih berlangsung turut memengaruhi kondisi alat pendeteksi banjir tersebut. Alhasil, dari 19 itu enam di antaranya tengah dilakukan maintenance atau perbaikan.

“Ada beberapa titik masih maintenance karena proses normalisasi dari BBWS [Balai Besar Wilayah Sungai Pamal-Juana]. Titiknya di Meteseh, Wonosari, Karangroto, Bendung plumbon, Mangkang Kulon, dan Pudak payung,” bebernya.

Tak hanya maintenance, Endro juga membenarkan bila masih ada daerah rawan banjir yang blank spot atau tidak terdapat EWS banjir. Meski ada, pihaknya tidak merinci daerah mana saja yang dimaksud itu.

“Masih ada beberapa wilayah yang membutuhkan EWS dan akan dipasang EWS pada tahun 2024,” akunya.

Selain memastikan EWS banjir bekerja secara maksimal, BPBD Kota Semarang juga melakukan peningkatan potensi kesiapansiagaan bencana. Berdasarkan data yang diterima Solopos.com, 19 EWS yang terpasang di belasan titik lokasi rawan banjir itu tersebar di Meteseh, MU/MTS Darul Ulum Wates, Wonosari, SMP Hasanuddin 5, Karangroto, Pudak Payung, Tugu Suharto, Banjir Kanal Timur (BKT).

Selanjutnya di Mayangsari, Intake Jatibarang, Kali Banger RS Pantiwiloso Citarum, Kali Siangker 1, Kali Siangker 2, Kali Tenggang Kaligawe, Kali Sringin Terboyo, Kali Silandak Kembangarum 1, Kali Silandak Kembangarum 2, Bendung Plumbon, dan Mangkang Kulon.

Adapun tiga kecamatan yang mendapat perhatian khusus karena rawan banjir, yakni Genuk, Semarang Utara, dan Tugu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya