SOLOPOS.COM - Pekerja industri kawasan pelabuhan mendorong motor yang mogok menembus banjir limpasan air laut ke daratan atau rob yang merendam kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (20/6/2022). (Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) meminta investor atau pengusaha untuk tidak takut melakukan investasi di wilayah pesisir utara Jawa Tengah. Kendati wilayah pesisir utara Jateng, seperti Semarang, Demak, dan Pekalongan, dibayangi masalah banjir rob dan penurunan muka tanah atau land subsidence.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Sakina Rosela, membenarkan jika saat ini banyak pengusaha yang khawatir menanamkan modalnya di kawasan industri yang ada di wilayah pesisir utara. Hal ini menyusul banyak kawasan industri di pesisir utara Jateng yang terdampak rob seperti di Semarang.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

“Untuk Kawasan TEPZ [Tanjung Emas Export Processing Zone] Lamicitra [terdampak rob], akibat terkena banjir atau tanggul jebol dan rob memang mempengaruhi produksi. Namun, upaya penanggulangan telah ditempuh dengan mesin pompa dan pembangunan tanggul,” ujar Sakina kepada Solopos.com, Jumat (7/7/2023).

Saat ditanya persoalan banjir rob dan fenomena penurunan muka tanah membuat beberapa perusahaan mengalihkan industrinya ke kawasan atau daerah lain, DPMPTSP Jateng juga membenarkan hal tersebut. Kendati melakukan relokasi, pihaknya tak menyebut secara pasti daerah mana yang dilirik para pengusaha tersebut.

“Namun demikian kami tidak menampik bahwa ada perusahaan yang melakukan relokasi ke daerah lain,” akunya singkat.

Antisipasi

DPMPTSP Jateng menegaskan pengusaha tak perlu khawatir karena pihaknya akan terus perupaya dan mencari jalan keluar untuk mengantisipasi persoalan banjir rob dan penurunan muka tanah di kawasan pesisir utara. Selain itu juga sudah terdapat delapan kawasan industri lainya yang telah disiapkan Pemprov Jateng beserta fasilitas yang diberikan di Kawasan Industri Batang, Kendal, Kota Semarang, Cilacap, dan Demak.

“Fasilitas itu antara lain kemudahan perizinan, karena dokumen lingkungan telah disiapkan pengelola kawasan. Fasilitas infrastruktur dan sarana prasarana jugaa sudah disediakan pengelola kawasan. Kemudahan investasi langsung konstruksi, tax holiday, tax allowance, fasilitas impor, dan lain-lain,” akunya.

Sebelumnya, Apindo Jateng menyebut di daerah pesisir utara seperti Kota Semarang, pelaku industri manufaktur yang berada di kawasan industri terpaksa buat bergeser ke daerah lain mengingat risiko banjir rob dan penurunan muka tanah atau land subsidence yang terjadi. Akhirnya selain daerah tetangga Kota Semarang, sebagai pusat ekonomi Jawa Tengah, daerah-daerah seperti Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati mulai jadi incaran investor.

Apindo Jateng bahkan memperkirakan, ke depannya, kawasan pantai selatan Jawa Tengah juga berpeluang buat menjadi tujuan relokasi dan ekspansi industri. “Perkiraan saya tiga tahun ke depan penuh daerah selatan itu,” ucap Ketua Apindo Jateng, Frans Kongi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya