SOLOPOS.COM - Kondisi Jembatan Nogososro di kawasan Perumahan Tlogosari, Pedurungan setelah dilakukan perbaikkan oleh dinas terkait. Minggu (16/6/2024) (Solopos.com/Fitroh Nurikhsan)

Solopos.com, SEMARANG — Perbaikkan Jembatan Nogososro di kawasan Perumahan Tlogosari, Pedurungan, Kota Semarang, tak kunjung rampung. Proyek perbaikkan yang diharapkan menjadi solusi pengendali banjir justru mangkrak selama berbulan-bulan.

Warga sekitar, Supriyadi, tak habis pikir Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tidak sungguh-sungguh memperbaiki Jembatan Nogososro. Sejak dibongkar awal Januari 2024 baru berdiri satu jembatan darurat, sedangkan sisi jalan lainnya belum tersentuh perbaikan.

Promosi Peduli Lingkungan Hidup, Program BRI Menanam-Grow & Green Pulihkan Ekosistem

“Jembatan sementara juga akses jalannya masih bebatuan dan banyak kerikil. Tempat jualan saya juga terdampak sama debu-debu yang bertebaran,” kata lelaki yang akrab disapa Pri saat ditemui Solopos.com, Minggu (16/6/2024).

Saban hari Pri berjualan di dekat Jembatan Nogososro Semarang itu. Lantaran akses jalan di jembatan sementara belum diaspal, Pri sering kali melihat pengendara motor terjatuh karena terpeleset.

“Iya, saya lihat sendiri karena jalan masih bebatuan dan banyak kerikil sering terjadi insiden pengendara motor jatuh. Bahkan handphone atau barang bawaan enggak sedikit juga yang jatuh,” ungkapnya.

Melihat kondisi jalan seperti itu, Pri mengatakan warga setempat sempat mengadu ke pihak berwenang. Akan tetapi respons hanya memindahkan batu-batu kerikil yang mengganggu lalu lintas, bukan akses jalan yang diaspal.

“Saya sebagai warga yang terdekat tahu persis kondisi jalan kayak apa. Harapan saya cuman satu, segera diselesaikan atau minimal akses jalannya diaspal dulu,” bebernya.

Warga lainnya, Karim turut membenarkan banyak pengendara motor terjatuh karena terpeleset di jalan yang masih bebatuan tersebut. Dia juga menyaksikan belum lama ini ada pengedara motor terjatuh ketika hendak melintasi area jembatan sementara tersebut.

“Iya, kemarin dua orang jatuh untung enggak ketabrak. Janjinya bakal diperbaiki total, tapi ini sudah mangkrak sekitar empat bulan,” cetusnya.

Diakui Karim, karena rendahnya kontruksi Jembatan Nogososro Semarang banyak sampah-sampah yang tersumbat. Awal tahun 2024 lalu tempat usahanya turut terdampak banjir.

“Bisa dilihat itu banyak sampah yang tersumbat. Setiap sepekan sekali atau sebulan berapa kali sampah di bawah jembatan ada yang memungut,” terangnya.

Perlu diketahui pembongkaran Jembatan Nogososro mulai dikerjakan pada 3 Februari 2024. Selama ini jembatan itu menjadi akses alternatif bagi masyarakat di wilayah Semarang Timur, Genuk, dan Pedurungan menuju ke pusat kota melewati Perumahan Tlogosari Semarang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Suwarto, mengatakan konstruksi jembatan tersebut rendah sehingga kerap membuat sampah tersangkut dan menghambat laju air. “Karena jembatan terlalu rendah, jadinya kalau ada sampah yang hanyut aliran sungai nyangkol (tersangkut),” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya