SOLOPOS.COM - Ilustrasi industri tekstil. (Dedi Gunawan/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SEMARANG – Iklim industri di Jawa Tengah (Jateng) sedang dibayang-banyangi badai pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran imbas dari lima pabrik tekstil dikabarkan tutup pada 2024 ini. Bahkan saat ini, banyak pabrik tekstil lainya yang sedang berjuang agar tak mengalami nasib serupa.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Frans Kongi, tak menampik terkait kabar adanya ribuan PHK karyawan imbas dari sejumlah pabrik tekstil tutup di kabupaten/kota. Kendati demikian, ia masih irit bicara lantaran belum berkomunikasi secara menyeluruh dengan para pengusaha yang pabriknya pada tutup atau terancam tutup itu.

Promosi 50 Jurnalis Peroleh Beasiswa S2 dari BRI Fellowship Journalism 2024

“Dunia usaha di Jateng itu kita tetap berjuang terus, berusaha tak PHK karyawan, akan tetapi, iya [pabrik tekstil tutup dan terancam tutup] rata-rata anggota Apindo di kabupaten/kota. Tapi saya belum tanya mereka secara jelas problem-nya apa,” kata Frans kepada Solopos.com, Selasa (18/6/2024).

Meski membenarkan ada pabrik tekestil di Jateng tutup dan tengah diguncang PHK, Frans mengaku belum tahu ada berapa total buruh yang terkena PHK. Namun, ia memastikan jika perusahaan tekstil yang masih berdiri akan tetap berusaha agar tak terjadi badai PHK susulan di pertengahan atau akhir tahun 2024 ini.

“[Ada 10.300 PHK imbas enam pabrik tekstil tutup?] Saya tak tahu betul jumlahnya berapa, angkanya itu [PHK] saya tak tahu pasti. Tetapi yang jelas, mereka [perusahaan tutup] rata-rata anggota kita [Apindo Jateng]. Dan kita sudah imbau kepada teman-teman, bisnis memang naik turun, kita berusaha bertahan. Namun, kalau tak bisa [bertahan] mau bilang apa,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng, Moh Wachju Alamsyah, irit bicara saat ditanya isu sejumlah perusahaan tekstil di Jateng tutup dan adanya badai PHK. Pihaknya sampai saat ini masih mengumpulkan informasi terkait kebenaran kabar tersebut.

“Kita belum dapat informasi [jumlah PHK, pabrik tekstil tutup dan terancam tutup] dari kabupaten/kota,” tutup Alam singkat.

Diberitakan sebelumnya, pada catatan Konfederasi Serikat Pekerja Nasional (KSPN), ada lima pabrik tekstil besar di Jateng tutup per awal Juni 2024. Kelima pabrik tersebut yakni PT S Dupantex (700 pekerja PHK), PT Kusumahadi Santosa (500 pekerja PHK), PT Kusumaputra Santosa (400 pekerja PHK), PT Pamor Spinning Mills (PHK 700 orang) dan PT Sai Apparel (PHK 8.000 orang).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya