SOLOPOS.COM - Anggota Polres Semarang saat melakukan simulasi kejadian darurat di lingkungan gedung PLN UP2B Jateng & DIY, Jalan Jenderal Sudirman Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) Rabu (31/1/2024). (Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN – Gangguan keamanan, ketertiban masyarakat dapat mengancam berbagai aspek lingkungan masyarakat hingga instansi terkait, salah satunya instansi objek vital nasional milik negara.

Hal ini membuat PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa bagian tengah UPT Semarang bersama Polres Semarang menggelar simulasi tanggap darurat penanganan huru-hara, ancaman bom, dan kebakaran Rabu (31/1/2024).

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Kegiatan yang dilaksanakan di lingkungan gedung PLN UP2B Jateng & DIY Jalan Jenderal Sudirman Ungaran Timur ini, selain melibatkan karyawan PT PLN dan Polres Semarang, juga melibatkan pihak Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) dan Damkar Kabupaten Semarang.

Kasat Samapta AKP Sakti Hermawan menyampaikan kegiatan ini merupakan wujud kesiapsiagaan bersama apabila terjadi gangguan di lingkungan PT PLN.

Sebab PT PLN yang ada di Kabupaten Semarang ini merupakan salah satu objek vital nasional. Sehingga perlu adanya antisipasi jika terjadi kedaruratan.

“Walaupun kegiatan ini hanya simulasi, namun kami berharap pelaksanaannya dapat dilaksanakan secara serius. Ini merupakan implementasi apabila terjadi gangguan yang sebenarnya, dapat diantisipasi dengan langkah langkah yang kita laksanakan hari ini, kata AKP Sakti dalam arahannya, Rabu.

Berbagai Ancaman Diantisipasi

Simulasi kali ini dimulai dari kegiatan demontrasi di depan kantor PT. PLN dilanjutkan dengan adanya ancaman teror Bom, penanganan kebakaran, sterilisasi lingkungan PLN oleh unit K-9 Polres Semarang, evakuasi korban hingga pengamanan tersangka teror.

Manager Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Semarang Novrizal Erdiansyah juga menambahkan bahwa, kegiatan simulasi tanggap darurat rutin dilaksanakan oleh PLN.

Terlebih memasuki tahun politik yang dirasa semakin perlu melakukan kesiapan untuk antisipasi adanya kejadian darurat.

“Simulasi ini rutin dilaksanakan tiap tahun, semoga ke depan dapat berlangsung rutin, dan mungkin dapat ditingkatkan frekuensinya agar lebih baik,” kata Novrizal.

Setelah kegiatan tanggap darurat ancaman Kamtibmas, dilanjutkan dengan kegiatan simulasi bencana alam gempa bumi dan kebakaran dipandu oleh BPBD dan Damkar Kabupaten Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya