Jateng
Jumat, 23 Februari 2024 - 16:51 WIB

Relokasi Warga Terdampak Bendungan Jragung Tunggu Listrik & Air Bersih

Hawin Alaina  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha (tengah), saat memimpin rakor relokasi warga terdampak Bendungan Jragung di Ungaran, Kamis (22/2/2024). (Pemkab Semarang)

Solopos.com, UNGARAN — Sebanyak 82 warga Dusun Kedung Glatik, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang terdampak pembangunaan proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Jragung hingga kini belum direlokasi.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menyebut relokasi baru akan dilakukan saat sarana dan prasarana (sarpras), seperti instalasi listrik dan pemenuhan air bersih, di lokasi relokasi telah siap.

Advertisement

“Jangan pindah jika air bersih dan listrik belum tersedia,” ujar Bupati Semarang saat rapat koordinasi relokasi warga terdampak proyek Bendungan Jragung, Kamis (22/2/2024).

Bupati juga memastikan relokasi tersebut nantinya juga akan memperhatikan kesejahteraan warga terdampak, termasuk adanya sarana pendukung berupa fasilitas umum. “Termasuk menyiapkan lahan relokasi yang memadai, dengan dukungan fasilitas umum tempat ibadah dan jalan penghubung yang layak,” imbuh Ngesti.

Sementara itu, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Semarang, Zaenal Arifin, mengaku Pemkab Semarang telah menyiapkan lahan seluas 2,3 hektare yang diperuntukan sebagai tempat relokasi 82 warga yang terdampak pembangunan Bendungan Jragung.

Advertisement

“Nantinya akan dibagi menjadi 82 kaveling, dengan luas masing-masing 140 meter persegi. Selain itu juga akan disediakan bangunan masjid dan ruang terbuka,” terang Zaenal.

Dalam rakor tersebut, kata Zaenal, juga disepakati enam poin terkait dengan relokasi warga terdampak Bendungan Jragung. Enam poin kesepakatan itu antara lain Bupati Semarang akan mengirim surat ke Kementerian PUPR untuk menyediakan sarana dan prasarana pendukung di lokasi relokasi.

“Di antaranya sarana pendukung sumber air bersih, jalan, IPAL komunal, dan pengelolaan sampah,” tandas Zaenal.

Advertisement

Proyek pembangunan Bendungan Jragung mulai dikerjakan sejak tahun 2020. Proyek yang masuk PSN ini dibangun dengan harapan mampu menyuplai air untuk irigasi dan sumber air baku di empat wilayah, yakni Kabupaten Semarang, Demak, Grobogan, dan Kota Semarang. Nantinya, kapasitas daya tampung Bendungan Jragung mampu mencapai 90 juta meter persegi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif