SOLOPOS.COM - Ilustrasi pria pakai cincin emas. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Insiden kecil terjadi saat acara ijab kabul dilangsungkan di Kampung Tanggulrejo, Kelurahan Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (5/5/2024).

Kala itu, mempelai pria berinisial MAA, mengaduh kesakitan karena cincin yang dimasukkan mempelai perempuan, yakni RKN, justru sesak sehingga tak bisa dilepas.

Promosi Peduli Sesama, BRI Peduli Bantu Korban Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Informasi yang dihimpun Solopos.com, jari MAA sampai bengkak karena cincin kawin yang dipakainya sesak. Pihak keluarga dari kedua mempelai pun sudah berusaha melepas cincin tersebut namun, tetap tak berhasil.

Lebih lanjut, usut punya usut, cincin kawin tersebut ternyata dibeli MAA setahun lalu. Ketika acara pernikahan berlangsung, ada indikasi MAA bertambah gemuk sehingga cincin kawin yang dipasangkan ke jari manisnya menjadi sesak.

Kendati ada insiden kecil acara ijab kabul yang dilangsungkan MAA dan RKN tetap berlangsung lancar. Kedua mempelai di hadapan penghulu sudah dinyatakan sebagai pasangan suami istri yang sah.

Adapun setelah ijab selesai, pihak keluarga yang susah payah membantu melepaskan cincin kawin dari jari MAA akhirnya memutuskan mengontak petugas Damkar Kota Semarang untuk meminta pertolongan. Usai mendapati laporan, tujuh personel dikerahkan untuk mengatasi insiden tersebut.

“Ada tujuh personel termasuk saya yang ikut bantu menolong melepaskan cincin kawinnya. Tindakannya dengan memotong cincinnya. Ini juga atas kesepakatan kedua keluarga mempelainya,” kata Personel Damkar Semarang, Muhammad Syaech Ade Candra, Senin (6/5/2024).

Proses pemotongan cincin kawin dari jari Azis berlangsung dari jam 08.58 WIB -10.15 WIB. Ade mengatakan, jari Azis kelihatan kemerahan karena bengkak terlalu lama.

Adapun saat memotong cincin kawin, Ade memakai gerenda kecil. Ia juga berulang kali menyiramkan air bersih ke jari Azis agar tidak terasa sakit.

“Motongnya pakai gerenda kecil. Kurang lebih kita butuh waktu setengah jam,” tuturnya.

Ade mengaku tindakan pemotongan cincin kawin baru pertama kali dikerjakan personel Damkar Semarang karena benar-benar kejadian yang mendesak.

Selama ini, ia maupun personel Damkar lainnya hanya sebatas menolong warga untuk memotong cincin biasa karena bengkak.

“Baru pertama ini bantu waktu motong cincin kawin. Kalau biasanya kan cuma cincin besi biasa yang dipotong, atau cincin yang melingkar di penis,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya