SOLOPOS.COM - Ilustrasi penyakit TBC. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyatakan ada 6.527 kasus tuberkulosis atau TBC yang ditemukan di berbagai kelurahan di Kota Semarang sepanjang tahun 2023. Dengan penemuan kasus sebanyak itu, Ita, sapaan Wali Kota Semarang, menilai persoalan TBC di Kota Semarang tidak bisa dianggap remeh.

“Masalah TBC ini bukan hanya masalah kesehatan semaarang, tapi juga persoalan ekonomi dan perilaku hidup sehat serta yang kedua adalah sanitasi total berbasis masyarakat,” katanya saat menghadiri Peluncuran Program USAID Bebas TBC di Semarang, Senin (19/2/2024).

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Menurut dia, penanganan TBC memerlukan sinergitas berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media yang berkomitmen bersama untuk melawan TBC demi menuju generasi emas 2045.

“Dinkes [Dinas Kesehatan] harus membuat time table. Jangan hari ini ada gerakan peluncuran kegiatan, setelah itu selesai. Kita bisa berkolaborasi bersama-sama lintas sektoral,” imbuhnya.

Sebagai bentuk komitmen Pemkot Semarang untuk menuju Eliminasi TBC tahun 2028, kata Ita, sudah ada Peraturan Wali Kota No. 39 tahun 2017 tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan TBC.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Semarang, Dokter Abdul Hakam, menargetkan skrining TBC pada tahun ini bisa menyasar sebanyak 45.000 orang dengan target temuan 6.500 kasus. “Harapan kami, skrining jangan dikurangi. Target temuannya [kasus TBC] sama seperti tahun lalu, sekitar 6.500 kasus,” katanya.

Penanganan kasus TBC, kata dia, akan dilakukan dengan metode melacak kontak erat pasien TBC, sebagaimana langkah yang dilakukan saat pandemi Covid-19 yang memang cukup efektif.

Sementara itu, Provincial Manager USAID Bebas TBC Jateng, Endang Nuraini, mengapresiasi Pemkot Semarang yang telah berkomitmen bersama-sama menuntaskan angka TBC dan bakal intens melakukan koordinasi untuk mewujudkan Kota Semarang bebas TBC pada 2028.

Dalam kurun waktu lima tahun ke depan, USAID akan fokus melakukan pendampingan kegiatan di Kota Semarang dengan berbagai program kerja yang telah disiapkan. “USAID akan fokus melakukan pendampingan kegiatan di Kota Semarang, seperti meningkatkan penemuan kasus TBC, kualitas skrining, dan diagnosis layanan TBC,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya