Jateng
Selasa, 5 Desember 2023 - 20:15 WIB

Simak! Ini Titik Rawan Macet di Jateng saat Libur Nataru 2024

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Henggar Budi Anggoro, saat menyampaikan kesiapan penanganan Nataru 2023/2024 di kantornya, Selasa (5/12/2023). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com , SEMARANG – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah memetakan titik rawan macet saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 atau Nataru nanti. Titik rawan macet itu tersebar di 10 kabupaten/kota di Jateng.

Kepala Dishub Jateng, Henggar Budi Anggoro, memprediksi bakal ada 14,23 juta orang masuk ke Jateng saat libur Nataru nanti. Mode atau jalur paling banyak dilalui untuk masuk ke wilayah Jateng itu adalah jalan tol, yakni 7.300.304 kendaraan roda empat dan non-tol sekitar 2.832.965 unit kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Advertisement

“Sisanya jalur kereta api, udara [pesawat] dan laut [kapal]. Kita perkirakan titik rawan macet nanti ada di objek-objek wisata. Kenapa objek wisata? Karena pergerakan Lebaran dan Nataru itu berbeda. Nataru itu orang-orang cenderung pergi wisata, ditambah nant juga bersamaan dengan libur sekolah. Pasti banyak pekerja yang ambil cuti untuk libur keluarga,” terang Henggar kepada Solopos.com di kantornya, Selasa (5/12/2023).

Terkait titik kemacetan tersebut, Dishub Jateng memetakan ada di 10 kabupaten/kota yang menjadi tujuan destinasi wisata favorit di Jateng selama Nataru 2024. Lokasi itu antara lain ruas jalan arah wisata Dieng Wonosobo-Banjarnegara, wisata Bandungan dan sekitarnya Kabupaten Semarang, wisata Guci Tegal, wisata Tawangmangu Karanganyar, wisata Merapi Magelang, wisata Gardu Pandang Ketep percabangan jalan arah Kopeng dan Selo Boyolali, wisata Baturaden Banyumas, wisata Pantai Kebumen, dan wisata Teluk Penyu di Cilacap.

Lebih jauh, Dishub Jateng pun bersama kepolisian dan Dinas Pariwisata setempat telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi. Mulai dari penempatan personel di titik-titik rawan macet, menyiapkan skema buka-tutup tergantung kondisi kemacetan di lapangan hingga penyediaan kantong parkir di tempat wisata.

Advertisement

“Makanya penanganya situasional. Kita akan kordinasi dengan Dinas Pariwisata dan kepolisian di jalur-jalur itu [rawan macet]. Pariwisata mengatur buka-tutup jalur pengunjung dan polisi pemecahan arus bila ada potensi penumpukan kendaraan. Jadi kita usahakan sebisa mungkin arus hanya padat merayat dan tidak sampai macet berkepanjangan,” jelasnya.

Tak hanya memetakan titik rawan macet, Dishub Jateng juga akan mendirikan 22 posko di sejumlah titik terminal. Puluhan posko tersebut belum termasuk dari posko yang didirikan Dishub di 35 kabupaten/kota.

“Posko Dishub Jateng akan berada di simpul-simpul jalan. Sementara untuk personel, dari kami [Dishub Jateng] sendiri ada sekirar 150 orang,” tutupnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif