SOLOPOS.COM - Deni Setiawan selaku tetangga MAR (pelaku pembacokan guru MA di Demak) saat ditemui Solopos.com di Demak, Selasa (26/9/2023). (Solopos.com/Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANGMurid sebuah Madrasah Aliah (MA) di Kabupaten Demak, Jawa Tengah yang membacok gurunya sendiri ternyata dikenal sebagai anak yang sopan dan berbakti. Pelaku berinisial MAR, 17, ternyata menjadi tulang punggung di keluarganya.

Deni Setiawan, 40, yang menjadi tetangga satu kampung dengan MAR, mengatakan setiap harinya pelaku bekerja di sebuah warung nasi goreng untuk menghidupi ayah, ibu, dan 1 orang adiknya. Pelaku bersekolah sambil bekerja.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

“Dapat upah Rp50.000-Rp70.000 itu langsung dikasihkan orang tuanya. Jadi, dia memang tulang punggung keluarga karena kedua orangtuanya kurang mampu. Yang kerja ya cuma pelaku, kasihan lah,” ujar Deni saat ditemui di warung depan sekolah, TKP pembacokan, Selasa (26/9/2023).

Menurutnya pelaku juga anak yang sangat sopan terhadap orang tua. Ia juga tidak pernah memiliki masalah dengan siapapun dan memiliki banyak teman.

“Orangnya juga pendiam, sopan enggak pernah aneh-aneh sama siapapun. Ya memang jarang masuk sekolah karena setiap malam kerja mungkin paginya capai atau apa gitu,” ungkapnya.

Deny sendiri menyaksikan langsung saat korban keluar dari ruangan kelas dengan kondisi berlumuran darah. Ia juga melihat pelaku membuang sabit yang digunakannya untuk membacok sang guru.

“Saya duduk di sini terus lihat ada alatnya jatuh, terus saya lari ke sana tiba-tiba sudah kebacok. Kondisi korban sudah luka-luka di leher dan tangan. Siswa yang lain, ya histeris, pada pingsan. Yang cewek-cewek itu sempat dirawat juga karena enggak kuat melihat kejadian itu,” lanjutnya.

Hingga saat ini, ia pun tidak percaya pelaku sampai hati berbuat kejahatan tersebut kepada gurunya. Namun dari informasi yang ia dapat, pelaku kecewa karena tidak boleh mengikuti ujian PTS.

“Pelakunya baik, sopan, enggak nyangka punya kelakuan seperti itu. Ya mungkin sakit hati lah, enggk bisa ikut ujian,” tandasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu pedagang di kawasan sekolah tersebut. Wanita yang enggan disebutkan namanya itu juga tak menyangka pelaku tega berbuat hal jahat itu kepada gurunya.

“Sebenarnya saya enggak menyangka karena anaknya baik, sopan sekali. Mungkin sakit hati atau apa ya. Saya masih enggak nyangka,” tandasnya.

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, MA tempat kejadian perkara itu sepi lantaran kegiatan belajar mengajar hari ini diliburkan.

Untuk diketahui, peristiwa pembacokan tersebut terjadi di sebuah ruang kelas pada Senin (25/9/2023). Korban bernama Ali Fatkhur Rohman menderita luka parah di bagian leher akibat bacokan itu. Meski sempat kritis, kondisi korban kini telah membaik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya