SOLOPOS.COM - Warga Dusun Jagir, Desa Kedungringin, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang saat mengambil bantuan air bersih dari Karang Taruna Krandon Lor Suruh, Senin (16/10/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, UNGARAN — Warga di Dusun Jagir, Desa Kedungringin, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah semakin kesulitan mencari air bersih memasuki pertengahan Oktober ini.

Pasalnya, daerah tersebut selama tujuh bulan terakhir belum pernah merasakan turunnya hujan. Alhasil sumber mata air maupun sumur yang biasanya dimanfaatkan oleh warga mengering.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Melihat situasi tersebut, Karang Taruna Desa Krandon Lor, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang gerak cepat membantu warga dengan mencarikan bantuan air bersih. Gerakan membantu warga yang kesulitan air bersih itu sudah dilakukan karang taruna sejak tahun 2018.

Hal itu diungkapkan Pembimbing Karang Taruna Krajan Krandon Lor, Chion Pradata. Diakuinya bantuan air bersih yang diberikan karang taruna bersifat gratis. Hal itu dilakukan untuk membantu warga di tengah kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih.

“Ini kami lakukan sejak 2018. Sebelum Covid-19, kami sudah melaksanakan kegiatan ini. Alhamdulillah 2018 rutin kami lakukan setiap hari, namun untuk saat ini kami lakukan kegiatan ini setiap Sabtu dan Minggu,” ungkap Chion, Senin (16/10/2023).

Dijelaskan, pemberian air bersih kepada warga yang terdampak kemarau panjang ini berawal dari rasa simpati anggota Karang Taruna kepada masyarakat yang mengalami krisis air bersih.

“Karang Taruna berinisiatif membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah salah satunya krisis air bersih,” terangnya.

Chion mengaku kegiatan ini merupakan kegiatan yang mengasyikkan karena selain memacu rasa kepedulian antarsesama juga dapat mempererat tali persaudaraan.

“Kegiatan ini sangat mengasyikkan. Sebanyak 6.000 liter air bersih kami kirimkan ke daerah terdampak,” katanya.

Salah seorang warga, Jumaroh, mengaku sulitnya air bersih karena sudah tujuh bulan di daerahnya belum dilanda hujan. Sehingga sumur yang ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari mengering.

“Terakhir hujan itu tujuh bulan lalu. Sumber air dari sumur tapi kering. Sebenarnya masih ada sedikit debitnya tapi tidak cukup buat kebutuhan rumah,” kata Jumaroh.

Dengan adanya bantuan air bersih, kata Jumaroh, akan dimanfaatkan sebaik mungkin. Ia merasa senang dengan bantuan tersebut karena masih ada yang peduli.

“Rasanya senang alhamdulillah, bersyukur karena ada yang memperhatikan kami semua. Saat kekurangan air ada yang membantu,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya