SOLOPOS.COM - Foto udara banjir memutus akses kendaraan warga di Jalur Pantura Kaligawe Raya-Genuk, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/3/2024). Sejumlah titik ruas jalan tersebut dari arah Kota Semarang ke arah Kabupaten Demak maupun sebaliknya hingga Jumat (15/3/2024) sore masih terendam banjir dengan ketinggian dari 50 cm - 80 cm akibat intensitas hujan tinggi serta meluapnya aliran sungai pada Selasa (12/3) dan jalur pantura itu hanya bisa dilalui sebagian kendaraan truk. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/foc.

Solopos.com, DEMAK — Puluhan ribu warga Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengungsi setelah tanggul Sungai Wulan kembali jebol menyusul meningkatnya debit air sungai tersebut pada Minggu (17/3/2024).

Tumini, warga Desa Ketanjung di Demak, mengakui harus mengungsi kembali, karena pada pukul 02.00 WIB diinformasikan tanggul Sungai Wulan kembali jebol.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Hanya saja, kata dia, pihaknya belum mengetahui harus mengungsi ke mana, karena hingga kini belum diberi arahan.

Pada banjir sebelumnya, dia bersama keluarga mengungsi ke Balai Desa Ketanjung yang lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Kudus.

Hanya saja, saat ini akses menuju Kudus juga tergenang banjir, sehingga dia memilih menunggu informasi lebih lanjut.

Heni, warga Desa Karanganyar yang rumahnya juga tergenang air karena jebolnya tanggul Sungai Wulan kembali mengungsi setelah pada 8 Februari 2024 menjadi korban banjir yang sama. Hanya saja, kata dia, hingga pagi ini pukul 10.00 WIB belum mendapatkan informasi harus mengungsi ke mana.

“Sebelumnya, kami sekeluarga mengungsi di DPRD Kabupaten Kudus. Hanya saja, saat ini warga Kudus juga ada yang mengungsi di tempat yang sama,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara.

Ia berharap segera ada tempat mengungsi, karena dirinya saat ini hanya menunggu di Jembatan Tanggulangin di perbatasan antara Demak dengan Kudus.

Sri, warga lainnya, mengakui terpaksa mengungsi di truk karena tempat pengungsian yang disediakan tidak bisa dijangkau akibat jalan yang tergenang air.

Danramil 08/Karanganyar, Kapten Cba Haryono, mengungkapkan jebolnya tanggul Sungai Wulan diperkirakan mengakibatkan 10 desa terdampak.

Untuk jumlah warga yang terdampak, kata dia, berkisar puluhan ribu jiwa. Sedangkan yang paling dekat dengan tanggul Sungai Wulan seperti Desa Ketanjung sekitar 1.200 jiwa dan Desa Karanganyar sekitar 8.000-an jiwa.

Dia menyebut tempat pengungsian untuk warga belum tersedia secara memadai. Akses jalan menuju pengungsian di Balai Desa Kedungwaru Lor dan Balai Desa Ketanjung masih tergenang air.

Oleh sebab itu, sampai sat ini warga terdampak memilih bertahan di tanggul Sungai Wulan dan di bawah Jembatan Tanggulangin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya