SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemasungan pada orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ. (Antaranews.com)
Solopos.com, JEPARA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah (Jateng), mencatat jumlah orang alami gangguan jiwa (ODGJ) di wilayahnya telah mencapai 2.376 orang. Dari ribuan orang itu, enam di antaranya masih dipasung.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko, menilai ada kenaikan data ODGJ di Bumi Kartini. Bahkan, ada kemungkinan jumlah warga yang dipasung melebihi angka yang dicatat oleh timnya.
“Karena biasanya keluarga malu, lalu disembunyikan. Saat ini jumlah ODGJ 2.376 mencapai orang. Ada enam orang yang dipasung,” beber Edy kepada Solopos.com, Senin (27/11/2023).
Melihat data tersebut, Sekda meminta rumah sakit umum (RSU) R.A. Kartini Jepara meningkatkan fasilitas pelayanan gangguan jiwa. Demikian juga dengan kesiapan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM) Kabupaten Jepara.
Alasanya, lanjut Sekda, dengan jumlah ODGJ sebanyak itu dibutuhkan kesiapan pelayanan yang lebih baik. Pihaknya juga berharap agar TPKJM bekerja lebih keras mengedukasi masyarakat agar semua ODGJ diperlakukan secara manusiawi.
Di sisi lain, mengenai masuknya masa kampanye Pemilu 2024 mulai Selasa (28/11/2023) mendatang, Sekda memberi catatan khusus. Ia meminta TPKJM Kabupaten Jepara siap karena dibutuhkan untuk memberi pendampingan pengelolaan stres kepada calon anggota legeslatif (caleg) yang gagal dalam Pemilu 2024 mendatang.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), memastikan tujuh rumah sakit (RS) di bawah pengelolaanya siap menampung para caleg yang mengalami depresi atau stres akibat gagal dalam Pemilu 2024.
Rincianya, empat RSU terdiri dari RSUD dr Moewardi Solo, RSUD Prof dr Margono Soekarjo Purwokerto, RSUD Kelet Jepara, dan RSUD Tugurejo Semarang. Selanjutnya, terdapat tiga RSJ, yakni RSJD Surakarta, RSJD dr Amino Gondohutomo Semarang, dan RSJD dr RM Soedjarwadi Klaten.