Jateng
Jumat, 8 Desember 2023 - 21:38 WIB

Update! Hujan Abu Gunung Merapi Landa 10 Desa di Magelang, Ini Daftarnya

Newswire  /  Imam Yuda Saputra  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Awan dan abu tebal menyelimuti langit Dukuh Stabelan, Desa Tlogolele, Selo, Boyolali, saat terjadi guguran awan panas Gunung Merapi, Jumat (8/12/2023). (Istimewa/TSD Tlogolele)

Solopos.com, MAGELANG — Hujan abu vulkanik dampak awan panas guguran Gunung Merapi, Jumat (8/12/2023), ternyata berdampak di 10 desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng).

Dilansir dari laman berita Antara, 10 desa di Magelang yang terdampak hujan abu vulkanik itu yakni Mangusoko, Krinjing, Sengi, Paten, Sewukan, Banyudono, dan Sumber, yang semuanya merupakan wilayah Kecamatan Dukun. Sedangkan tiga desa lainnya berada di Kecamatan Sawangan, yakni Desa Krogowanan, Kapuhan, dan Gantang.

Advertisement

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Wasono, membenarkan telah terjadi awan panas guguran di Gunung Merapi. Hal itu pun menyebabkan hujan abu tipis disertai hujan air di 10 desa di Kecamatan Dukun dan Kecamatan Sawangan.

Hujan abu vulkanik itu terjadi pada Jumat sore sekitar pukul 14.46 WIB. “Update sampai pukul 16.15 WIB, ada 10 desa di Kecamatan Dukun dan Sawangan [terdampak hujan abu vulkanik],” katanya, Jumat.

“Rata-rata hujan abu tipis disertai air hujan.”

Advertisement

Edi pun meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas di daerah potensi bahaya, serta mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik.

Diberitakan sebelumnya, hujan abu vulkanik melanda lima desa di dua kecamatan di Kabupaten Magelang. Hujan abu vulkanik itu terjadi akibat guguran awan panas Gunung Merapi.

Akibat awan panas guguran Gunung Merapi itu, Edi pun meminta masyarakat untuk tidak beraktivitas di sepanjang sungai seperti Sungai Senowo, Sungai Bebeng, dan Sungai Lamat. Hal itu guna menghindari potensi bencana banjir lahar dingin yang kerap terjadi saat hujan deras melanda wilayah puncak Gunung Merapi.

Advertisement

“Kami sudah mengimbau dan melarang segala aktivitas masyarakat, khususnya di sepanjang Sungai Senowo, Sungai Bebeng, dan Sungai Lamat, karena bisa berpotensi terjadi banjir lahar dingin,” ujar Edi dalam siaran pers yang dikeluarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif