Jateng
Kamis, 9 November 2023 - 20:10 WIB

Usut Kematian Tak Wajar Bocah Kemijen Semarang, Polisi Panggil Dokter Autopsi

Ria Aldila Putri  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wakasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKP Aris Munandar, saat menggelar jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Kamis (9/11/2023). (Solopos.com-Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Aparat Polrestabes Semarang terus berupaya mengungkap kasus kematian tidak wajar yang dialami bocah perempuan berusia 12 tahun di Kemijen, Semarang Timur. Terbaru, polisi akan meminta keterangan dokter yang mengautopsi jasad bocah perempuan yang ditemukan luka pada genitalia dan duburnya.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Wakastreskrim) Polrestabes Semarang, AKP Aris Munandar, kepada wartawan di Mapolrestabes Semarang, Kamis (9/11/2023). AKP Aris mengaku saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah bocah perempuan yang diduga menjadi korban kekerasan seksual itu.

Advertisement

“Nanti kami jelaskan secara terperinci, karena prosesnya sudah mau selesai. Maksudnya, kalau kami sampaikan sepotong-sepotong [tidak jelas], nanti kami sampaikan dengan diperkuat hasil autopsi dari dokter,” ujarnya.

Ia menjelaskan, pihaknya akan menghadirkan dokter yang mengautopsi jasad korban. Agar, penjelaskan bisa secara utuh dan jelas dari sisi medis termasuk dugaan pelecehan seksual.

“Kalau perlu nanti dokternya kami hadirkan agar bisa menjelaskan secara utuh, karena kalau kami jelaskan dengan bahasa kedokteran kami tidak punya kemampuan secara utuh,” jelasnya.

Advertisement

Kasus kematian bocah perempuan berusia 12 tahun di Kemijen, Semarang Timur, pada Rabu (1/11/2023) dini hari, itu hingga kini memang masih menjadi teka-teki atau misteri. Teka-teki muncul ketika dokter yang menangani jenazah bocah perempuan itu menemukan luka pada bagian dubur dan genitalia atau alat kelamin korban.

Penemuan itu pun memberikan asumsi bahwa bocah perempuan yang meninggal itu merupakan korban kekerasan atau pelecehan seksual. Polisi pun telah menindaklanjuti temuan itu dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk orang tua dan kakak laki-laki korban.

Namun, kendati kasusnya sudah berlangsung lebih dari sepekan, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif