SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu saat memantau proses pemadaman kebakaran TPA Jatibarang, Semarang, Sabtu (7/10/2023). (Solopos.com - Antara/Humas Pemkot Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang terdampak gangguan asap akibat kebakaran TPA Jatibarang, Jumat (6/10/2023).

Seperti diketahui, TPA Jatibarang kembali mengalami kebakaran pada Jumat siang. Kebakaran di kompleks pembuangan sampah ini merupakan yang kali keempat dalam kurun satu bulan terakhir.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

“Kami meminta maaf kepada masyarakat yang terkena dampak gangguan asap akibat kebakaran TPA Jatibarang. Berbagai upaya sedang kami lakukan untuk proses pemadaman,” kata Ita, sapaan akrab Hevearita di Semarang, Jateng, Sabtu.

Diakuinya, angin kencang membuat proses pemadaman menjadi lebih sulit, tetapi juga membuat asap kebakaran berhembus sampai ke permukiman warga di sekitar kawasan tersebut.

Bahkan, sejumlah wilayah, seperti Ngaliyan, Krapyak, hingga Tugu sempat diliputi kabut asap cukup tebal akibat dampak kebakaran TPA Jatibarang, Sabtu pagi, tetapi siang hari sudah tidak lagi.

“Anginnya kencang sehingga asap itu sampai ke permukiman warga. Kepada masyarakat, sekali lagi kami mohon maaf, atas nama Pemerintah Kota Semarang kami mohon maaf atas kesekian kalinya atas kasus kebakaran di TPA Jatibarang,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa kebakaran kali ini di TPA Jatibarang berbeda dengan titik kebakaran sebelumnya yang dulu di zona pasif, tetapi sekarang terjadi di zona aktif yang menghanguskan tumpukan sampah di lahan seluas dua hektare.

Zona aktif, kata dia, merupakan kawasan yang selama ini masih aktif dipakai untuk pembuangan sampah. Lokasinya yang jauh dari jangkauan mobil pemadam kebakaran membuat upaya pemadaman menjadi terkendala.

Oleh karena itu, Ita langsung berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk meminta kembali bantuan “water bombing” yang sebelumnya pernah dipakai membantu pemadaman kebakaran TPA Jatibarang.

Hanya saja, kata dia, helikopter yang mengoperasikan water bombing saat ini masih menangani kebakaran di lereng Gunung Lawu.

“Kami sudah komunikasi dengan BNPB, tapi masih pengkondisian di (Gunung) Lawu. Kami diminta upaya dulu, semoga tidak perlu pakai ‘water boombing’,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya