SOLOPOS.COM - Foto udara kondisi jalur pantura Demak-Kudus yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat (9/2/2024). (ANTARA FOTO/Aji Styawan/tom)

Solopos.com, JEPARA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara, Jawa Tengah (Jateng), telah menginstruksikan Dinas Perhubungan (Dishub) Jepara untuk melakukan rekayasa lalu lintas serta memasang rambu sementara untuk jalur alternatif Kudus-Jepara-Demak. Instruksi itu sebagai tindak lanjut dari banjir di Kabupaten Demak yang telah meluas hingga perbatasan Demak-Jepara, tepatnya di Kecamatan Mijen Demak dan Welahan Jepara.

Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta, mengatakan instruksi tersebut turun sebagai bentuk antisipasi dini dampak banjir di Demak yang tak kunjung surut sejak Selasa (6/2/2024) lalu. Apalagi, dari hasil pengawasan di lapangan, banjir tersebut mulai memberikan dampak bagi perekonomian masyarakat Jepara.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

“Kemarin saya cek di pasar, harga beberapa kebutuhan pokok sudah mulai tinggi, sayur juga banyak yang tidak segar karena rantai distribusi tersendat akibat banjir,” kata Edy melalui keterangan tertulis kepada Solopos.com, Selasa (13/2/2024) malam.

Edy mengaku telah menginstruksikan Dishub Jepara melakukan rekayasa lalu lintas hingga memasang rambu sementara pada jalur alternatif Kudus-Jepara-Demak atau tepatnya di simpang empat Mayong dan simpang empat Gotri. Bahkan informasi yang masuk pada siang tadi, diketahui banjir sudah menggenangi hingga Kecamatan Mijen, Demak, yang berbatasan langsung dengan Jepara.

“Akibatnya saat ini sudah terjadi penumpukan kendaraan dari dan menuju Jepara,” bebernya.

Lebih jauh, mengutip dari data traffic counting, sejak Senin (5/2/2024) sudah ada 2.940 kendaraan roda empat atau lebih yang melintas di ruas jalan Jepara-Kudus. Rata-rata ada sektar 225 kendaraan yang melintas setiap jamnya.

“Karena keterbatasan personel kami di Dishub, dan personel Polres Jepara yang difokuskan untuk pengamanan Pemilu 2024, kami mohon ke Dinas Perhubungan Provinsi untuk mengerahkan bantuan personel ke lapangan,” akunya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdag) Jepara, Zamroni Lestiaza, membenarkan bila harga sejumlah kebutuhan pokok mulai naik. Kendati demikian, ia mengeklaim bahwa beberapa harga masih tergolong stabil.

“Kenaikan harga hanya terjadi di beberapa komoditas seperti beras, cabai rawit merah, gula, dan telur. Sedangkan stok BBM [bahan bakar minyak] dan LPG dipastikan aman. Namun, sedikit terkendala keterlambatan pengiriman. Itu antara tiga hingga empat jam akibat banjir. Sementara, cadangan beras yang dimiliki oleh Pemkab Jepara dilaporkan masih terdapat 84 ton,” tutup Zamroni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya