SOLOPOS.COM - Ilustrasi rental atau jasa persewaan mobil (Rahmatullah/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SEMARANG – Kasus pengeroyokan atau penganiayaan bos rental mobil hingga meninggal dunia di Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), saat ini tengah menjadi perhatian khalayak ramai. Peristiwa itu pun turut membuat pemilik usaha jasa persewaan mobil, terutama di Jateng, menjadi waswas dan tak ingin mengalami kejadian serupa.

Meski demikian, lika-liku bisnis rental mobil memang penuh dengan tantangan dan risiko. Hal ini seperti diceritakan seorang pengusaha rental mobil di Jateng, Marsono, kepada Solopos.com, Senin (10/6/2024).

Promosi Dukung Go Global, BRI Berangkatkan 8 UMKM ke FHA Food & Beverage 2024 Singapore

Marsono mengaku pernah mengalami kejadian yang hampir serupa dengan BH, bos rental mobil yang meninggal karena dikeroyok atau dianiaya di Pati. Meski demikian, ia mampu mendapatkan mobilnya kembali dengan selamat atas bantuan aparat kepolisian.

“Tiga tahun lalu saya pernah mobilnya digadaikan sama penyewa. Ceritanya pas itu sewa empat hari bayar full. Pas sudah lewat [empat hari] mobil enggak balik dan enggak bisa dihubungi. Akhirnya saya lacak pakai alat GPS, ternyata mobil sudah tidak ada di lokasi,” kenang Marsono.

Curiga dengan mobil yang tak ada di lokasi penyewa, Marsono akhirnya mendatangi rumah pelaku yang ada di Kota Semarang. Beruntung, ia mengajak petugas kepolisian untuk mendampingi.

“Saya samperi bawa surat-surat komplit, STNK sampai BPKB. Terus dengan polisi juga biar aman enggak ada salah paham pas mengambil mobil,” katanya.

Tak hanya pengalaman digandaikan, Marsono bahkan pernah berurusan dengan aparat kepolisian ketika menjalankan usaha rental mobil. Kala itu, mobil rentalnya digunakan oleh si penyewa untuk melakukan tindak kejahatan.

“Padahal pas itu yang sewa teman sendiri, tapi bisa-bisanya dipakai tindak kriinal. Saya sampai ditelepon polisi karena mobil diamankan di kantor polisi,” ujarnya.

Marsono pun tak menampik jika bisnis di bidang rental mobil penuh berisiko. Ia juga turut prihatin dengan peristiwa yang menimpa bos rental mobil asal Jakarta, yang meninggal karena dikeroyok saat hendak menjemput mobil di Sukolilo, Pati.

“Sejak kejadian itu saya jadi hati-hati. Pokoknya kalau enggak teman dekat enggak mau lepas kunci. Biar enggak jadi sewa yang penting terhindar dari risiko,” ungkapnya.

Serupa juga disampaikan Reza, pemilik atau bos jasa rental mobil di Kota Semarang. Meski belum pernah mengalami tindak kriminal, ia mengaku waswas dan khawatir pasca-mendengar peristiwa bos rental mobil yang dikeroyok hingga meninggal dunia di Pati.

“Kalau saya enggak pernah mengalami dan semoga enggak pernah [mobil digadaikan atau dipakai kejahatan]. Tapi kalau lepas kunci saya juga begitu, kalau enggak kenal banget enggak berani,” tutup Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya