SOLOPOS.COM - Gunung Slamet. (Istimewa/Instagram @indrasutantoo)

Solopos.com, BANYUMAS — Ketinggian Gunung Slamet di Jateng tergolong di atas rata-rata jika dibandingkan dengan gunung lainnya. Gunung Slamet tergolong tertinggi di Jateng dan nomor 2 di Pulau Jawa.

Gunung Slamet terletak di antara lima kabupaten di Jateng, yakni Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes. Dengan ketinggian yang dimiliki, banyak yang meyakini jika Slamet meletus besar, maka bisa membuat Pulau Jawa terbelah menjadi dua bagian.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Dikutip dari www.merbabu.com pada Senin (23/10/2023), ketinggian Gunung Slamet mencapai 3.432 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dengan ketinggian itu, Gunung Slamet menjadi gunung tertinggi di Jateng. Sedangkan di Pulau Jawa berada di urutan kedua (di bawah Gunung Semeru di Jatim yang memiliki ketinggian 3.676 mdpl).

Gunung Slamet dapat didaki melalui tiga jalur pendakian. Masing-masing jalur itu, yakni jalur sebelah Barat Kaliwadas, jalur sebelah selatan Batu Raden, dan jalur sebelah timur Bambangan.

Dari ketiga jalur tersebut, jalur sebelah timur Bambangan tergolong yang terdekat. Dalam perjalanan menuju ke puncak Gunung Slamet, jalur ini memiliki pemandangan yang indah dan para pendaki kerap menemui kera liar.

Pada Kamis (19/10/2023) pukul 08.00 WIB, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah meningkatkan status Gunung Slamet di Jawa Tengah dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada).

Berdasarkan press release yang dikeluarkan PVMBG pada Kamis tersebut, peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Slamet baru-baru ini ditandai dengan terjadinya 2.096 kali gempa hembusan, 3 kali gempa tremor harmonik, 2 kali gempa vulkanik dalam, 12 gempa tektonik lokal, 7 kali gempa tektonik jauh, dan tremor menerus. Aktivitas kegempaan itu terjadi sejak tanggal 1-18 Oktober 2023.

Berdasarkan catatan itu, PVMBG pun melihat adanya potensi ancaman bahaya Gunung Slamet berupa erupsi freatik maupun magmatik yang dapat menghasilkan lontaran material pijar di sekitar puncak dalam radius 2 kilometer (km). Selain itu, hujan abu juga bisa terjaadi di sekitar kawah maupun melanda daerah yang ditentukan oleh arah dan kecepatan angin.

PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet. Meski berstatus waspada, warga di sekitar Gunung Slamet yang memiliki ketinggian 3.432 mdpl itu diminta tetap tenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya