SOLOPOS.COM - Rusti, seorang pedagang beras sedang menunggu pembeli di kios miliknya di Pasar Blauran Kota Salatiga, Selasa (19/9/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Kenaikan harga beras terjadi di beberapa tempat di Kota Salatiga, Jawa Tengah. Salah seorang pedagang beras di Pasar Blauran, Kota Salatiga, Rusti, mengatakan kenaikan beras kali ini tertinggi sejak dirinya menjadi pedagang beras di pasar setempat.

Kenaikan harga beras di daerahnya mulai terjadi sejak Agustus 2023 meski belum signifikan. Memasuki awal September 2023, kenaikan harga beras langsung meroket. Bahkan kenaikan ini menurutnya yang paling tinggi sejak dirinya berjualan beras.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

“Sejak saya berjualan di sini 20 tahun lalu. Saya mulai berjualan sekitar tahun 2002. Tahun ini, kenaikan paling tajam, per hari mencapai Rp1.000-Rp1.500,” bebernya kepada Solopos.com di Pasar Blauran Salatiga, Selasa (19/9/2023).

Rusti mengatakan kenaikan harga beras saat sekarang menyasar beras biasa dan premium. Kenaikan harga beras premium ini kurang lebih senilai Rp1.500 per kilogram.

Dikatakan, harga beras eceran paling murah atau kualitas biasa saat ini senilai Rp13.000/kilogram. Padahal sebelumnya, harganya hanya Rp10.000/kilogram.

Sementara itu, untuk kenaikan harga per karung isi 25 kilogram dijual dengan harga selisih Rp30.000 dari harga awal.

“Harga beras premium semula dijual Rp12.000 menjadi Rp13.500. Beras naik diduga karena gagal panen akibat El Nino. Sejauh ini, pasokan beras saya ambil dari Kabupaten Sragen, Gemolong, dan Demak,” katanya.

Meski mengalami kenaikan harga, stok beras di kiosnya tetap bisa terpenuhi. Jumlah pembeli juga tidak ada penurunan.

Sebab, beras menjadi kebutuhan pokok. Namun ada beberapa pembeli yang mengeluhkan kenaikan harga tersebut.

“Ya kalau pembeli juga ada yang mengeluh. Karena sekarang harga beras mahal,” ungkap Rusti.

Salah seorang pembeli beras, Amini, mengeluhkan naiknya harga beras. Dia berharap kenaikan beras dapat segera diatasi oleh pemerintah.

Beras merupakan kebutuhan sehari-hari. Jika harga beras terus naik masyarakat akan semakin susah.

“Buat kebutuhan sehari-hari, mau enggak mau harga naik tetap beli beras. Kalau penginnya ya turun, soalnya gaji kan enggak naik. Inginnya pemerintah menurunkan harga beras, jadi ada solusi. Kalau enggak naikkan gaji, ya diberi bantuan,” kata Amini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya