SOLOPOS.COM - nggota Polsek Ungaran saat mendatangi rumah nenek Sriyati korban penjambretan di wilayah Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Selasa (16/1/2024). (Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN – Seorang nenek bernama Sriyati menjadi korban penjambretan saat dirinya hendak bekerja sebagai buruh cuci dan setrika di Jalan Kenanga, Kelurahan Genuk, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Minggu (14/1/2024).

Dalam kejadian itu, satu buah handphone dan uang Rp 35 ribu milik Nenek yang berusia 70 tahun itu raib.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra menyampaikan bahwa pihak Polsek Ungaran telah menyambangi rumah korban yang berada di Desa Kelurahan, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Selasa (16/1/2024).

“Meskipun korban tidak melapor, namun dari petugas Polsek Ungaran bergerak ke rumah korban yang berada di Kecamatan Jambu. Hal ini berdasar informasi dari warga Jalan Kenanga Rina, 41, yang berniat memanggil korban memakai jasa korban, untuk mencuci dan menyetrika di rumahnya,” kata Kapolres Rabu (17/1/2024).

Sementara itu, Kapolsek Ungaran Kompol Giri Nawantono menjelaskan, kejadian penjambretan itu bermula saat korban menghubungi Rina perihal apakah ada pekerjaan mencuci atau setrika di rumah Rina.

Korban diketahui sudah terbiasa menjadi buruh cuci dan setrika harian di lingkungan Kenanga tersebut. Selanjutnya pada Minggu (14/1/2024) korban diminta oleh Rina untuk mencuci dan setrika dirumahnya.

“Korban berangkat dari Kecamatan Jambu sekitar pukul 08.00 WIB, dan sampai di Jalan Kenanga tempat kejadian korban dijambret sekitar pukul 09.30 WIB. korban dipepet oleh seseorang mengendarai kendaraan roda dua dan mengambil tas milik korban,” ungkap Kapolsek.

Setelah melakukan penjambretan, lanjut Kompol Giri, pelaku melarikan diri masuk ke arah perkampungan.

Korban juga sempat berteriak meminta tolong. Namun karena situasi yang sepi korban terus berjalan dan akhirnya bertemu ibu-ibu yang selesai kegiatan PKK.

“Karena situasi sepi, korban terus berjalan hingga depan Masjid Baitul Nur. Dan di depan masjid korban sempat pingsan setelah bertemu ibu-ibu perkampungan yang pulang dari kegiatan PKK,” beber Kompol Giri.

Saat ini korban sudah melakukan pelaporan di Polsek Ungaran, dengan pihak Polsek Ungaran mendatangi rumah korban untuk dimintai keterangan perihal kejadian yang dialaminya.

Atas kejadian penjambretan itu, korban mengalami kerugian berupa satu unit handphone Merk Samsung Galaxy M10 dan uang tunai Rp35.000 yang dibawa korban di dalam tas kecil.

“Polres Semarang menghimbau kepada warga Kabupaten Semarang, khususnya apabila berjalan di situasi lengang atau sepi untuk berhati-hati atas barang yang dibawa. Apabila memungkinkan untuk tidak berjalan sendirian atau mengajak satu orang teman guna mengantisipasi tindak kejahatan,” tandas Kapolsek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya