SOLOPOS.COM - Vanili Magelang memiliki hasil menjanjikan. (beritamagelang.id)

Solopos.com, MAGELANG-Petani vanili dari lereng Gunung Sumbing, Magelang, Jawa Tengah, harus rela menjaga tanaman mereka 24 jam sehari. Hal ini lantaran tanaman ini memiliki harga dan kualitas ekspor tinggi.

Wilayah Dusun Temanggal Desa Bumirejo Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang ternyata memiliki harta karun emas hijau yang potensial jadi andalan ekspor yakni tanaman vanili berkualitas.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Salah seorang petani vanili dari lereng Gunung Sumbing, Magelang, Labib, menceritakan bahwa tanaman vanili ini masih langka. Banyak orang yang belum mengetahui tentang vanili ini. Hal itu karena bertani vanili butuh ketekunan, dan petani dituntut jeli dalam proses penyerbukannya.

“Sekitar 75 pohon vanili awalnya. Yang diperbanyak mulai panen ada yang sudah dua kali,” kata Labib dikutip dari beritamagelang.id pada Selasa (7/11/2023).

Memiliki julukan emas hijau, tanaman vanili atau vanila planifolia masuk ke dalam suku anggrek-anggrekan, keberadaanya menjadi barang dengan harga yang cukup mahal, bahkan saat ini tembus harga Rp150.000 per kg-Rp500.000 per kg.

Menurut Labib, dengan perawatan maksimal tanaman vanili akan selalu produktif menghasilkan buah vanili yang siap panen setiap tahunnya. Saat ini periode Oktober hingga November tanaman vanili di lereng Gunung Sumbing tengah memasuki musim bunga. Fase itu para petani harus bekerja ekstra membuka kelopaknya dan memisahkan serbuk sarinya satu persatu.

Salah satu petani vanili Temanggung ini mengatakan memang sempat tersiar kabar hasil panenan saat musim kemarau harga vanili sangat rendah di kisaran Rp30.000 per kg. Namun nantinya harga tersebut akan berubah seiring hasil panen yang melimpah.

“Penyebabnya kurang tahu. Tapi ini nanti kalau sudah tua beda harganya, lebih mahal sekitar enam bulan lagi panennya,” ujarnya.

Lahan milik petani vanili ini di Magelang merupakan pekarangan rumah yang luasnya tidak seberapa. Namun dari tanaman vanili ini selain menghasilkan keuntungan yang tinggi juga memiliki dampak positif lain baginya.

Salah satunya, rambatan tanaman Vanili digunakan pohon Kleresedhe yang daunnya biasa berproteni tinggi bagi pakan ternak.

Ia mengaku belajar menanam vanili dari platform tayangan media sosial. Terkait harga jual vanili kering lebih mahal dari yang basah. Vanili kering berwarna hitam dan memiliki aroma wangi, sedangkan yang masih basah warnanya hijau tidak berbau.

“Ya cuma ini lahan kosong ya. Awalnya liat di Youtube masalah vanili. Hasilnya menjanjikan sekali,” tutur Labib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya