SOLOPOS.COM - Nona Kriwil, kerajinan boneka adat nusantara milik Darum Santi, seorang guru lepas sekolah dasar (SD) asal Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANG – Darum Santi, seorang guru lepas sekolah dasar (SD) asal Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), berhasil mengelola limbah konveksi kain parca menjadi sebuah kerajinan boneka nusantara bernilai jual.

Ide kreatif wanita usia 41 tahun itu menunjukkan jika eksistensi atau nyawa mainan konvensional tetap eksis atau ada di era digital.

Promosi BRI Kenalkan Berbagai Inovasi Unggulan di Kick-Off BUMN AI Center of Excellence

Bermodalkan jarum, dakron, kapas, kapuk hingga potongan kecil kain perca, Santi, sapaan akrabnya, bisa membuat lima sampai 20 boneka adat nusantara berbagai ukuran tiap harinya. Puluhan kreasinya itu kemudian di pasarkan melalui lapak usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) milik Santi, yakni Nona Kriwil.

Nona Kriwil sendiri merefleksikan seorang Perempuan berambut keriwil dengan pakaian adat nusantara. Kendait demikian, Nona Kriwil ini tidak sepenuhnya menggambarkan sosok Santi, yang memiliki rambut hitam lurus panjang menjuntai sebahu.

“Saya mulai konsen bikin kerajinan boneka dari kain parca itu kan 2019, terus memang awalnya Cuma buat boneka rambut kriwil-kriwil, sampai akhirnya jadi branding dan dikenal Nona Kriwil. Terus kemudian menemukan ide untuk buat boneka kebaya dan boneka adat nusantara, pakaian casual, kebaya, batik dan custome,” kata Santi saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya, beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, kreatifitas Santi menciptakan beragam boneka dari kain parca ini ternyata juga dipelajari secara otodidak di tengah kelonggaraannya sebagai guru lepas. Meskipun, jiwa seninya sudah mendarah daging semenjak duduk di bangku sekolah dasar.

“Saya dari SD memang suka bikin-bikin kerajinan. Kemudian, di sela-sela sebagai guru gambar di SD, sekitar 2017 saya mulai belajar bikin-bikin kerajinan boneka, nah 2019 mulai jadi usaha bisa buat tambahan pendapatan saya,” imbuhnya.

Berawal dari kesukaanya itu, usaha Nona Kriwil milik Santi tak hanya beredar di Kota Semarang namun, sampai ekspansi hingga luar Pulau Jawa. Sebab, hasil karya Santi tidak hanya boneka, tetapi ia juga menerima pembuatan kalung, gantungan kunci dan hiasan dari kain perca.

“Tetapi paling banyak (konsumen) tetap di Jawa, karena saya sering keliling offline di pameran yang membuat kesempatan bertemu pembeli banyak sekali. Omzet sebulan bisa sekitar Rp15 juta,” bebernya.

Nona Kriwil, kerajinan boneka adat nusantara milik Darum Santi, seorang guru lepas sekolah dasar (SD) asal Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Adapun alasan mengangkat baju adat nusantara di 38 provinsi dalam pakaian bonekanya itu, bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia yang kaya raya akan keberagaman budaya. Sementara kain perca yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan boneka, merupakan upaya Santi untuk menjaga kebersihan dan merawat bumi.

“Kenapa membuat boneka dengan kain parca? Karena saya ingin membantu diri saya sendiri dan bumi pada umumnya. Apalagi kain perca itu [limbah] susah diurai. Karena itu, saya mulai mencari kain perca di penjahit sekitar yang tidak gunakan lagi untuk dibuat kerajinan. Kedua, memilih baju adat Nusantara karena ingin melestarikan budaya Indonesia hingga memperkenalkan kepada anak-anak bahwa negara kita kaya dengan budaya,” ujarnya.

Karya kerajinan boneka Santi ini terbagi menjadi tiga ukuran, yakni 12 centimeter, 17 centimeter dan 20 centimeter. Harga yang dibandrol bervariasi tergantung ukuran dan kerumitan atau mulai dari Rp110.000 hingga Rp170.000.

Tidak hanya menjual boneka, Santi juga membuka pelatihan bagi masyarakat yang ingin membuat kerajinan tangan boneka kain perca baik di rumah masing-masing, pameran atau luar. Setiap kali pelatihan, Santi membanderol harga Rp100.000 sampai Rp 250.000 per sesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya