Jateng
Jumat, 15 Maret 2024 - 18:38 WIB

Menyambangi Rutan Salatiga saat Ramadan, Mirip Pondok Pesantren

Hawin Alaina  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga binaan pemasyarakatan Rutan Salatiga saat tadarus Al-Qur’an bersama di bulan Ramadan, Jumat (15/3/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA – Bulan Ramadan ini menjadi momentum umat muslim untuk berlomba-lomba untuk menambah kebaikan. Tak terkecuali bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Salatiga, Jawa Tengah (Jateng). Setiap harinya ratusan warga binaan melantunkan ayat suci Al-Qur’an dan mengisi Ramadan dengan kegiatan keagamaan. Hal ini pun membuat suasana Rutan Kelas IIB Salatiga mirip dengan pondok pesantren (ponpes).

Seorang warga binaan Rutan Salatiga, Suyatno, mengaku kegiatan pada bulan Ramadan ini cukup padat, dari pagi hingga malam. Meski begitu, dirinya sangat antusias mengikuti kegiatan Ramadan yang diselenggarakan Rutan Salatiga.

Advertisement

“Kegiatan di Rutan yang kami lakukan seperti mengaji sorogan Al-Qur’an di pagi hari, kemudian di siang hari ada tausiyah dari Kemenag atau instansi, sore hari kita juga ada kegiatan mengaji kitab kuning dan ada tadarus Al-Qur’an juga. Sedangkan sat malam hari ada tadarus di kamar masing-masing,” kata Suyanto kepada Solopos.com Jumat (15/3/2024).

Diakuinya, dengan padatnya kegiatan mengaji ini semakin menambah keimanan dan ketakwaan warga binaan. Selain itu, juga menumbuhkan semangat warga binaan untuk belajar agama. Salah satu contohnya banyak warga binaan yang dahulu belum bisa membaca Al-Qur’an, kini semakin mahir.

“Setelah ada di sini, bisa membaca Al-Qur’an, bahkan bisa khatam berulang-ulang. Alhamdulillah dulu teman-teman yang kelihatan urakan sekarang lebih alim,” ungkap warga Kabupaten Karanganyar ini.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Rutan Salatiga, Redy Agian, menyebut kegiatan pesantren di Rutan Salatiga diikuti 171 warga binaan. Mereka diajak untuk mengaji dan membaca Al-Qur’an dalam momen bulan Ramadan.

“Alhamdulillah sampai saat ini sudah ada 38 warga binaan yang sudah khatam Al-Qur’an,” ujar Redy.

Diharapkan, dengan kegiatan keagamaan ini para warga binaan Rutan bisa menjadi hafidz Al-Qur’an dan bisa menjadi imam bagi keluarganya. Selain itu, juga sebagai bekal agar para warga binaan tidak mengulangi perbuatan buruk lagi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif