SOLOPOS.COM - Keempat penengak miras oplosan di Semarang, saat dihadirkan di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/1/2024). (Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG – Polrestabes Semarang hingga kini belum menetapkan tersangka dalam kasus tewasnya empat pemuda akibat menenggak miras oplosan berupa etanol dicampur air mineral dan minuman serbuk.

Wakil Kepala Polrestabes Semarang, AKBP Wiwit Ari Wibisono, mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan uji labortorium forensik (labfor) dari sample para korban. Sedangkan enam orang yang turut menjadi peserta pesta miras oplosan itu hingga kini masih menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Tunggu perkembangan baik hasil laboratorium atau pertimbangan autopsi. Hasil laboratorium dari muntahan dan darah belum keluar,” ujar Wiwit dalam jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (10/1/2024).

Ia juga menjelaskan, peristiwa itu baru dilaporkan oleh pihak keluarga korban pada Minggu (7/1/2024), padahal pesta miras oplpsan yang digelar di Semarang Utara itu digelar pada Kamis (4/1/2024). Namun, Wiwit menegaskan, meski 6 orang yang berhasil diselamatkan itu saat ini berstatus saksi, tidak menutup kemungkinan statusnya dinaikan menjadi tersangka.

“Ya, bisa jadi tersangka karena ada yang meninggal,” tegasnya.

Dalam jumpa pers kali ini, polisi langsung menghadirkan empat orang yang ikut pesta miras oplosan itu. Mereka merupakan peserta yang mengaku mencoba racikan atau tester miras oplosan buatan salah satu korban, Andika. Andika berencana menjual miras oplosan atau hasil racikannya itu. Namun, sebelum itu ia meminta sembilan temannya untuk menjajal miras racikannya lebih dulu.

Kesepuluh orang itu kemudian bertemu di rumah Guntur di daerah Kuningan Semarang Utara. Andika kemudian meracik miras dari alkohol murni 70 persen, sirop dan air mineral. Kesepuluh orang itu kemudian menenggak miras itu bersama-sama.

“Saya disuruh. Kan Andika pakai HP saya. Datang ke rumah Guntur, Andika yang racik, kan di rumah Guntur. Saya disuruh ambil air putih,” kata salah satu peminum Dodi.

Andika jug sempat berpesan kepada Dodi agar besok kembali membeli alkohol 70 persen. “Andika mau buka usaha jualan miras. ‘Sesok tukoke meneh [besok belikan lagi’ katanya,” ujar Dodi.

Pesta miras dan pil koplo itu kemudian berakhir pada pukul 23.00 WIB. Namun, keesokan harinya Jumat (5/1/2024), salah satu rekan minum mereka bernama Devi meninggal dunia. Kemudian, hari Sabtu (6/1/2024), giliran dua orang lainnya, Andika dan Hendi, meninggal. Kemudian disusul Arta meinggal dunia pada Minggu (7/1/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya