Solopos.com, SEMARANG — Peristiwa tragis menimpa seorang kakek asal Pedurungan Kidul, Kota Semarang bernama Sudarman. Kakek berusia 68 tahun itu ditemukan meninggal dunia dalam posisi terapung di Sungai Kanal Banjir Timur atau yang populer disebut BKT, Selaasa (13/2/2024) sore.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, korban dilaporkan hilang saat pergi ke ladang di Sinar Waluyo. Diduga, kakek tersebut hanyut saat hendak menyeberangi Sungai Blancir, Pedurungan, Semarang, untuk pergi ke ladangnya.
Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online
“Ada yang melihat sang kakek berjalan di sungai tersebut di sore hari. Saat jam 5 [sore], air tiba-tiba naik dan deras. Diduga ia terbawa arus,” ujar Budiono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/2/2024).
Budiono menambahkan Basarnas Semarang menerima informasi hilangnya kakek itu pada Selasa siang. Mendapat informasi itu, Basarnas SAR Semarang pun langsung menerjunkan tim pencarian.
Pencarian dilakukan dengan penyisiran dengan tim dibagi menjadi 2 SRU (Search and Rescue Unit), SRU 1 mencari di area kebun Sinar Waluyo, sedangkan SRU 2 menyisir di lokasi yang diduga menjadi titik awal kejadian, yakni di Sungai Blancir hingga Jembatan Sendangguwo yang jaraknya sekitar 3 kilometer (km).
Namun, hingga sore keberadaan sang kakek yang merupakan warga RT 008 RW 012 Kelurahan Pedurungan Kidul, Kota Semarang, tersebut belum berhasil ditemukan. Namun, pada Selasa petang, tepatnya pukul 18.00 WIB, Basarnas menerima laporan dari warga yang yang melihat sesosok mayat mengapung di sungai Banjir Kanal Timur (BKT).
Tim SAR gabungan pun segera menuju ke lokasi penemuan untuk memastikan apakah benar yang ditemukan itu adalah Mbah Sudarman yang sedang dicari oleh tim SAR. Pihak keluarga mbah Sudarman pun juga menuju ke lokasi penemuan.
Setelah berhasil dievakuasi dari tengah sungai, jenazah langsung di identifikasi oleh pihak keluarga dan memang benar bahwa sosok itu Mbah Sudarman.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
