SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil. (Freepik).

Solopos.com, SEMARANG – Kasus bos rental mobil asal Jakarta yang dituduh mencuri hingga menjadi korban pengeroyokan atau bulan-bulanan amukan massa di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Kamis (6/6/2024) lalu, merupakan satu dari sekian risiko yang dialami para pengusaha rental mobil.

Berikut tips dan saran dari para pengusaha rental mobil di Jawa Tengah (Jateng) agar mobil sewaan tak dibawa kabur.

Promosi Selamat! BRI Sabet 2 Penghargaan Internasional dari The Asset Triple A

Seorang pengusaha rental mobil di Jateng, Marsono, menyarankan agar bagi masyarakat yang ingin membuka usaha rental mobil maupun yang sudah menjalankan untuk berhati-hati bila ingin lepas kunci mobil.

Ada baiknya, lepas kunci hanya dilakukan kepada kerabat atau teman terdekat saja.

“Kalau saya, lepas kunci dari teman dan relasi temen, setidaknya ada yang tanggung jawab. Kalau hanya Whatapps atau lewat online enggak berani meski penyewa ngasih identitas resmi. Jadi [orang asing] wajib pakai driver kami,” kata Marsono kepada Solopos.com, Selasa (11/6/2024).

Tak hanya itu, agar lebih aman, saat ada orang asing menyewa mobil lepas kunci, Marsono juga hanya menyerahkan STNK fotocopy. Tujuannya, agar mobil rental yang disewakan tidak digadaikan oleh penyewa.

“Soalnya saya pernah mengalami (salah satu unit) mobil digadaikan. Jadi sekarang kalau menyewa dikasih fotocopy-an STNK. Biar enggak bisa digadaikan. Umpama ada masalah di jalan seperti kena tilang, polisi sudah tahu kok kalau nyerahin fotocopy [STNK] berarti mobil rentalan, nanti kami bakal ditelpon,” pungkasnya.

Sebagai upaya tambahan, Marsono menambahkan, agar dipasang GPS guna mendeteksi lokasi mobil bilamana dibawa kabur. Dan bisa dipasang GPS lebih dari satu.

“Saya biasanya pasang tiga sampai lima GPS. Biar aman, jadi kadang kalau satu [GPS] sudah diakali [lepas], mereka [penyewa] enggak tahu kalau masih ada GPS lain,” imbuhnya.

Hal serupa juga disampaikan Reza, pemilik usaha rental mobil di Kota Semarang. Meskipun, ia belum pernah mengalami tindakan mobil digadaikan maupun dipakai untuk kriminal.

“Kalau saya enggak pernah mengalami dan semoga enggak pernah [mengalami mobil digadaikan maupun dipakai untuk kriminal]. Tapi kalau lepas kunci saya juga begitu, kalau enggak kenal banget enggak berani,” tutup Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya