SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video bos batik Pekalongan saat sebar uang. (Instagram - pekalonganinfo)

Solopos.com, PEKALONGAN — Aksi bos atau pengusaha batik asal Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), yang menggelar tradisi Udik-udikan atau sebar uang untuk merayakan 40 hari kelahiran putri ketiganya sebenarnya sudah sempat mendapat peringatan dari aparat kepolisian setempat.

Meski demikian, pengusaha batik bernama Romadhon itu tetap bersikukuh untuk menggelar acara tersebut hingga berujung kericuhan yang menyebabkan tiga orang pingsan saat berebut uang, Minggu (9/7/2023).

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Kapolres Pekalongan Kota, AKBP A. Recky, mengatakan upaya pencegahan sebenarnya telah dilaksanakan aparat gabungan bersama petugas Kelurahan Jenggot, Pekalongan Selatan. Hal itu menyusul adanya potensi kerawanan dalam acara Udik-udikan itu.

“Upaya preemtif yang dilakukan adalah mengajak saudara R selaku penyelenggara untuk membatalkan kegiatan. Memberikan edukasi dan pemahaman kepada penyelenggara, akan dampak dan kerawanan yang akan timbul jika tetap dilaksanakan kegiatan Udik Udikan yang mengundang kerumunan warga dalam jumlah yang banyak,” kata Recky melalui keterangan tertulis kepada Solopos.com, Senin (10/7/2023).

Ia juga membantah kabar adanya korban yang tewas dalam tradisi ini. Meski demikian, ia tidak menampik ada tiga warga yang mengalami pingsan akibat berebut uang yang disebar bos batik asal Pekalongan itu.

“Dari ketiga korban yang sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Kecamatan Pekalongan Selatan, semuanya sudah pulang ke rumah masing masing. Berita adanya korban meninggal dunia itu adalah tidak benar alias hoaks,” tegasnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan berita hoaks yang membuat keresahan di tengah masyarakat. “Kami mengimbau kepada seluruh warga masyarakat untuk lebih bijak dalam menyebarkan informasi, dan selalu cek kebenaran sumber informasinya. Jangan asal share, sehingga dapat menimbulkan keresahan ditengah masyarakat,” tandasnya.

Hasilnya, tradisi Udik-udikkan itu menarik banyak orang seperti prakiraanya. Bahkan akibat kejadian itu membuat pagar kelurahan rusak dan ada tiga orang pingsan.

“Korban pingsan ada tiga orang di kecamatan [Pekalongan] Selatan, kalau di Sukorejo belum tahu. Anak-anak pingsan, remaja pingsan dievakuasi pakai motor, lalu pakai mobil polisi,” bebernya.

Terpisah, Kapolsek Pekalongan Selatan, AKP Aries, membenarkan tidak ada warga yang meninggal. Jumlah korban mencapai empat orang yaitu satu orang ibu-ibu dewasa, dan tiga anak-anak.

”Untuk sohibul hajat [bos batik di Pekalongan yang sebar uang] akan kita mintai keterangan dan selanjutnya akan kita limpahkan ke Satreskrim Polres Pekalongan,” imbuh AKP Aries.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya