SOLOPOS.COM - Kepala Balai BPOM di Semarang, Lintang Purba Jaya saat melepas peserta funbike di Sam Poo Kong Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (4/2/2024) pagi. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menyemarakkan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) dengan menggelar fun bike dan fun walk bersama masyarakat dan sejumlah organisasi farmasi di kawasan Sam Poo Kong Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (4/2/2024) pagi. Di umur ke-23 ini, BPOM berkomitmen melindungi masyarakat hingga pelosok negeri melalui berbagai program yang telah disiapkan.

Kepala Balai BPOM di Semarang, Lintang Purba Jaya, mengatakan HUT ke-23 membawa tema Kolaborasi Hingga Pelosok Negeri untuk Melindungi Masyarakat. Oleh sebab itu, kegiatan ini menggandeng segenap industri farmasi dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jateng agar ke depanya turut mengedukasi dan berperan aktif di masyarakat dalam segala program dan kampanye guna melindungi masyarakat, khususnya terkait obat dan makanan.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Hari ini puncaknya ada fun bike dan fun walk sekaligus penyerahan drop box kepada 10 apotek dan 1 pukesmas. Kita juga kampanye mengajak ayo buang sampah obat dengan betul. Ada juga layanan Cekatan untuk pengujian [sampel] jajanan di car free day, sekolah, pasar dan tempat lainya,” kata Lintang di Sam Poo Kong Semarang, Minggu.

Tak sebatas kata, memasuki usia 23 tahun ini Balai BPOM di Semarang pun berkomitmen meningkatkan pengawasan obat dan makanan hingga pelosok-pelosok desa atau kelurahan sesuai dengan tema yang disemarakan. Salah satu upaya mensukseskan komitmen itu dengan melakukan pengawasan melalui program Ngungguh UMKM Resik Saking Bahan Berhahaya (Gumregah).

hut bpom semarang
Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menyemarakan puncak Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 dengan menggelar funbike dan funwalk bersama masyarakat dan sejumlah organisasi farmasi di Sam Poo Kong Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (4/2/2024) pagi. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

“Tahun ini fokus program itu [Gumregah]. Kita akan menyasar warung makan kuliner, kita intervensi untuk menjamin kehigienisan makanannya, baik asongan, kaki lima dan UMKM [usaha kecil, mikro dan menengah]. Program ini juga sudah berjalan sejak 2023. Saat ini berjalan di Kota Semarang, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Semarang. Kemudian di Kota Semarang hasilnya signifikan, kita buat hampir 16 kecamatan [di Kota Semarang] makanannya terjamin. Siap saji bebas pewarna dan formalin. Kita akan intervensi terus di daerah lainya,” tegasnya.

Cara memastikan kehigienisan makanan itu, terang Lintang, yakni dengan menggerakkan kader Pukesmas dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) binaanya di tiap kecamatan untuk sidak rutin selama satu bulan sekali. Kemudian bila makanan tersebut terjamin tanpa formalin maupun pewarna, maka pihaknya bakal menempel stiker sebagai tanda kuliner tersebut layak untuk dikonsumsi.

“Kalau ada temuan [formalin atau pewarna] tidak kita tempeli stiker. Begitu pun kalau yang awalnya ditempeli tapi ketahuan, nanti kita cabut [stikernya]. Dan kami nanti juga akan telusuri temuan itu [formalin atau pewarna]. Beli di mana? Pasar mana? Produsennya siapa? Termasuk kita laporkan pedagang itu ke Pemda [Pemerintah Daerah]. Jadi Gumregah ini bertujuan mengamankan ujungnya [UMKM] dan menjaga makanan yang dikonsumsi masyarakat,” jelasnya.

Tak hanya itu, penyediaan bahan pangan untuk pemenuhan gizi pada program stunting juga masuk dalam pengawasan BPOM di 2024 ini. Bahan-bahan yang dipelototi itu di antaranya ada garam, tepung terigu, dan minyak goreng.

“Catatan kita sementara, yang tidak memenuhi syarat itu garam paling banyak. Karena yodiumnya belum penuhi syarat. Dan ini [pengawasan bahan makanan] kita sudah ajak pemerintah daerah, termasuk pengusaha garam, baik swasta maupun pelaku usaha, kotribusi dan pemberdayaan masyarakat juga kita lajukan. Contohnya tadi industri farmasi, IAI, PKK berperan dalam edukais dan pengawasan baik obat dan makanan yang berbahaya, mereka mau terlibat,” tutupnya.

Sekadar informasi, rangkaian HUT ke-23 ini diawali dari launching program Gumregah pada Jumat (2/2/2024) lalu. Kemudian puncaknya pada Minggu ini dimeriahkan dengan funbike dan funwalk yang diikuti sekitar 150 orang peserta terdiri dari Balai BPOM di Semarang, industri farmasi dan IAI Jateng dan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya