Solopos.com, SALATIGA – Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 ini. Seperti yang dilakukan warga Dusun Bendosari, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), yang menyediakan ratusan paket sembako murah yang bisa ditebus seusai mencoblos, Rabu (14/2/2024).
Sembako murah itupun langsung diserbu emak-emak yang telah selesai menyalurkan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) setempat. Sebelum membeli sembako murah itu, mereka harus lebih dulu menunjukkan jarinya yang sudah dicelupkan tinta berwarna ungu. Selanjutnya, mereka akan dilayani untuk membeli sembako murah yang terdiri dari paket beras, minyak, gula, dan kopi.
Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang
Seorang warga, Payem, mengaku semakin bersemangat untuk datang ke TPS setelah adanya informasi bisa menebus sembako murah. Bahkan dirinya rela datang lebih pagi agar tidak kehabisan sembako murah.
“Ya tadi berangkat pagi biar tidak kehabisan dan ingin dapat sembako. Ini harganya kan murah, jadi tambah semangat [datang ke TPS],” kata Payem kepada Solopos.com, Rabu (14/2/2024).
Diakuinya, adanya sembako murah ini sangat membantu warga. Terlebih harga kebutuhan pokok sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
“Terbantu sekali, harga di pasar sangat mahal. Harga beras sekarang Rp75.000 per lima kilogram. Kalau di sini tadi lima kilogram hanya Rp40.000,” ujarnya.
Sementara itu, panitia sembako murah, Digdo Setyadi, mengaku sengaja menggelar sembako murah agar masyarakat semakin bersemangat untuk datang ke TPS. Harga paket sembako murah itu terdiri dari beras lima kilogram dengan harga Rp40.000 dan paket minyak, gula, dan kopi seharga Rp25.000.
“Ini murah karena kita bekerja sama dengan UMKM di sini, untuk bersama-sama membuat pasar murah. Sekalian sedekah juga ini,” kata Digdo.
Dikatakan, pihaknya menyiapkan 400 paket sembako murah untuk warga di tiga TPS yang ada di Dusun Bendosari. Syarat pembelian sembako murah ini hanya dengan menunjukkan jari yang telah bertinta. Meski begitu, pihaknya juga membatasi pembelian warga.
“Kita dibatasi satu orang satu paket. Kalau belinya beras ya beras aja, kalau belinya paket minyak ya itu saja,” tandas Digdo.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
