Jateng
Kamis, 2 November 2023 - 22:35 WIB

Terungkap! Jembatan Kaca The Geong Banyumas Gunakan Kaca Bekas

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jembatan kaca yang pecah di kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus (HPL), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (25/10/2023). (Antara/Sumarwoto)

Solopos.com, BANYUMAS – Fakta demi fakta terkait kasus pecahnya kaca jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwus, Kecamatan Subang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), mulai terkuak. Fakta terbaru yang terungkap adalah kenyataan jika pengelola jembatan kaca The Geong selama ini menggunakan kaca bekas, yang tidak layak dan tidak teruji untuk digunakan sebagai wahana objek wisata.

Hal tersebut diungkapkan Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis (2/11/2023). Agus mengungkapkan jembatan kaca itu dibangun oleh pemilik wahana, ES, 63, yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Pembangunan jembatan kaca itu juga menggunakan bahan kaca bekas dengan ketebalan yang tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Advertisement

“Jadi kebetulan pemilik wahana itu basic [pekerjaan] sebagai kontraktor. Mereka membangun dengan pihak bangunan [tukang] atas kesepakatan bersama dan wahana itu sudah beroperasi 11 bulan. Kita minta pihak terkait untuk bertanggung jawab,” kata Kompol Agus, Kamis (2/11/2023).

Kasatreskrim menanbahkan, pihak Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng juga sudah mengevaluasi atas kejadian pengunjung terjatuh saat foto selfi di jembatan kaca Geong, Banyumas, itu. Sementara terkait peninjauan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PURP), pihaknya masih proses penyelidikan.

“Nanti kita cek apakah ada peninjauan PUPR atau tidak. Tapi pihak dinas sudah cabut perizinannya dan ditutup permanen sampai persidangan selesai,” imbuhnya.

Advertisement

Terkait apakah ada komplain wahana itu oleh pengunjung, Kasatreskrim menyampaikan belum. Namun penyidik telah memastikan jika kaca itu dibangun tidak sesuai dengan SOP-nya.

“Belum ada [keluhan warga], tapi wahana itu tidak safety dan belum mengantongi izin kelayakan. Bahan pembangunan juga dari kaca bekas dengan ketebalan 1,1 sentimeter [cm]. Harusnya,tentang komplain warga). Tapi wahana itu tidak safty dan belum ada izin kelayakan, bahan di bangun sendiri dari kaca bekas,” ujarnya.

Peristiwa yang terjadi di jembatan kaca The Geong, Hutan Limpakuwus, Banyumas, memang menyita perhatian khalayak. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (25/10/2023), di mana dua wisatawan terjatuh dari jembatan kaca itu ke tanah. Akibatnya, satu wisatawan meninggal dunia dan satu orang lainnya luka-luka.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif