SOLOPOS.COM - Material dan konstruksi sudah standby di Tambaklorok Semarang untuk mempercepat pengerjaan sheet pile. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANGWarga Tambak Lorok, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), kembali dilanda perasaan waswas dan cemas menjelang musim hujan tiba. Hal itu menyusul pengerjaan proyek sheet pile di Tambak Lorok diyakini bakal molor hingga tahun 2024.

Hingga sekarang, masih ada 13 bidang tanah yang belum terbebaskan. Di sisi lain, Pemkot Semarang sebenarnya telah mengebut pembangunan proyek itu agar bisa selesai Desember 2023.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Pantauan Solopos.com, pengerjaan tanggul laut yang digadang-gadang mampu menghalau banjir rob itu masih berlangsung hingga sekarang. Terlihat, tanggul di sisi timur sudah hampir selesai, namun di sisi barat baru setengah jalan.

Material dan konstruksi proyek tersebut juga sudah tersedia untuk mempercepat proses pengerjaan sheet pile di Tambak Lorok, Semarang. Tak mengenal cuaca, para pekerja tetap bekerja secara khusus di bawah panasnya terik matahari agar bisa menyelesaikan sheet pile sesuai tenggat waktu yang diharapkan oleh warga Kota Semarang.

Ketua RW 016 Tanjung Mas, Slamet Riyadi, membenarkan bila ada 13 bidang tanah milik warganya yang masih alot atau belum dibebaskan oleh Pemkot Semarang. Oleh karena itu, banyak warga pesimis bila proyek sheet pile itu bisa selesai pada Desember 2023.

“Sampai sekarang masih menunggu pembebasan. Makanya sulit kalau diminta selesia akhir tahun ini. Tapi warga berharap, yaitu sheet pile bisa segera selesai. Biar enggak banjir rob lagi,” kata Slamet ketika berbincang dengan Solopos.com, Kamis (2/11/2023).

Terkait penyebab yang membuat lamanya pembebasan 13 bidang tanah di sisi timur itu, Slamet mengungkapkan karena dokumen resmi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Semarang belum keluar. Ganti untung dari Pemkot Semarang hanya akan diberikan kepada warga yang memiliki surat kepemilikan tanah yang sudah berubah menjadi area tambak tersebut.

“Kenapa lama? Jadi ceritanya itu tambak adalah daratan sebelum terkena bencana alam. Memang milik warga. Tapi sekarang, kondisinya sudah tenggelam atau menjadi perairan [tambak]. Meski ada surat kepemilikan lama, enggak jelas luasannya karena ada air. Akhirnya BPN kembali melakukan pengukuran. Nah Pemkot Semarang akan ganti untung manakala surat dari BPN sudah jadi sebagai bukti kepemilikan,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai 2 Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, Dani Prasetyo Yoyok, menyebutkan progres pengerjaan sheet pile itu saat ini baru mencapai 49 persen. Pihaknya mengaku tidak ada kendala fisik dalam proses pengerjaan sheet pile itu, namun masih ada pembebasan 13 bidang tanah di sisi timur yang hingga kini belum selesai.

“Kendala masih ada tanah yang belum dibebaskan. Itu [sisi timur] rencana mau dipakai buat kolam pompa sama pembangunan rumah pompa. Proses pembebasan lahan, ganti untung dari Pemerintah Kota Semarang,” ungkap Dani.

Dani juga tidak bisa memastikan selesainya proyek sheet pile Tambak Lorok, Semarang. Ia hanya menjelaskan jika mengacu kontrak, proyek tanggul laut itu selesai paling lambat pada 2024.

“Selesai kontraknya Mei tahun depan [2024],” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya