SOLOPOS.COM - Ilustrasi angin kencang. (Freepik.com)

Solopos.com, CILACAP — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di wilayah Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan untuk mewaspadai peningkatan kecepatan angin dalam beberapa hari ke depan. Kecepatan angin yang tinggi itu pun berpotensi mendatangkan bencana angin kencang yang bisa menyebabkan baliho roboh, pohon tumbang, hingga gelombang laut tinggi.

“Berdasarkan pantauan kami dalam dua hari terakhir angin di wilayah Cilacap cukup kencang. Bahkan siang ini pukul 14.30 WIB kecepatan angin maksimum tercatat 22 knot, biasanya berkisar 6-7 knot,” kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, Rabu (17/1/2024).

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Menurut dia, peningkatan kecepatan angin tersebut merupakan dampak tidak langsung dari Siklon Tropis Anggrek yang terpantau di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan bibit Siklon Tropis 99S yang terpantau berada di daratan Australia bagian utara.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kecepatan angin yang bisa membahayakan keselamatan karena dapat merobohkan baliho atau pohon dan meningkatkan tinggi gelombang laut.

“Saat ini tinggi gelombang di laut selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diprakirakan masih masuk kategori tinggi yang berkisar 2,5-4 meter,” katanya.

Selain peningkatan kecepatan angin, kata dia, masyarakat juga diimbau waspada potensi cuaca ekstrem pada 17-19 Januari 2024. Cuaca ekstrem ini bisa memicu terjadinya bencana hiderometeorologi.

“Berdasarkan rilis yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, potensi cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh beberapa faktor, antara lain hangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Jawa Tengah atau Laut Jawa,” katanya

Menurutnya, cuaca ekstrem tersebut juga dipicu oleh fenomena regional Madden-Julian Oscillation (MJO) berada di Kuadran 4 (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian barat.

Selain itu, kata dia, terdapat daerah belokan angin di sekitar wilayah Jawa dan labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jateng. “Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah Jateng pada tanggal 17-19 Januari,” katanya.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan angin kencang, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya