SOLOPOS.COM - Tradisi Tenongan Laku Sikramat atau Tenongan Nyadran di Dusun Pagerotan, Desa Pagerejo, Kecamatan Kertek Wonosobo, Jawa Tengah. (Antara)

Solopos.com, WONOSOBO-Tradisi Tenongan Laku Sikramat atau Tenongan Nyadran masih rutin dilestarikan dan dilaksanakan setiap Jumat Kliwon 70 hari sekali di Dusun Pagerotan, Desa Pagerejo, Kecamatan Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah.

Warga bersama-sama melakukan nyadran di makam Sikramat yaitu makam tokoh pendiri Pagerotan yakni Sunan Puger dengan membawa tenong yang berisi nasi golong dengan lauk pauk khasnya untuk dinikmati sebagai wujud syukur dan kerukunan warga.

Promosi BRI Perkuat Kolaborasi Strategis dengan Microsoft Dorong Inklusi Keuangan

Keluarga Trah Hamengku Buwono II Keraton Yogyakarta turut mengikuti seluruh rangkaian ritual pada acara Tradisi Tenongan Wonosobo pada Jumat (6/10/2023) dan Trah HB II yang tergabung dalam Vasiatii Socaning Lokika Foundation tersebut diwakili Raden Mas Kukuh Hertriasning atau Gusti Aning.

“Di sini tradisi masih terawat dan diharapkan bisa menjadi destinasi wisata berbasis budaya dan religi. Harapan kami ke depan dari Pemkab Wonosobo, juga dari Desa dan Kecamatan bisa terus kembangkan destinasi tersebut mengingat desa ini menjadi tempat kelahiran raja Jawa yang besar,” katanya dikutip dari Antara pada Senin (9/10/2023).

Gusti Aning menjelaskan hubungan kesejarahan masa kecil HB II dengan Dusun Pagerotan Pagerejo serta kiprah Sunan Puger yang selama ini menjadi salah satu tokoh yang dikenang di Pagerejo.

Hadir pula dalam kesempatan itu Kepala Disparbud Wonosobo Agus Wibowo, Camat Kertek, Kepala Dusun Pagerotan, Ketua Vasiatii Socaning Lokika Foundation  Fajar Bagoes Poetranto, dan berbagai kalangan termasuk wisatawan.

“Acara ini adalah tradisi di Desa Pagerejo lestarikan dari tokoh HB II yang lahirnya di Pagerotan hingga usia sekitar 6 tahun. Harapannya desa ini bisa jadi tempat wisata unggulan dan unik, karena tidak ada tempat lain yang sama karena ketokohan ini yang berbeda,” jelas Agus Wibowo yang menyebutkan pemkab setempat sudah memberi dukungan dari aksesibilitas dengan jalur lingkar utara yang ke arah Dieng.

Dikutip dari wonosobokab.go.id pada Senin (9/10/2023), tradisi tenongan Wonosobo ini ditandai dengan kedatangan warga ke makam Sunan Puger ( Makom Sikramat). Setiap orang membawa tenong yang diletakan di atas kepala (sunggi). Tenong yang dibawa berisikan makanan berupa nasi Golong ( giling papat, lima pancer dan ambeng papat, lima pancer),  srundeng udang, krupuk udang dan tambahan lauk seperti telur dan sayur tahu.

Seluruh tenong didoakan dan sebelum ngalap berkah tenongan (makan isi tenong bersama-sama), diawali dengan doa yang meminta kepada Tuhan YME agar warga Dusun Pagerotan dan Desa Pagerejo selalu diberikan kesehatan, keberkahan dan keselamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya