SOLOPOS.COM - Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang memberikan ceramah pencegahan perundungan di SMPN 2 Kota Magelang. (Humas Polri)

Solopos.com, MAGELANG-Polres Magelang Kota memberikan penyuluhan tentang pencegahan perundungan (bullying) kepada siswa/siswi SMP Negeri 2 Kota Magelang, Jawa Tengah. Acara ini diselenggarakan di Balai Belajar SMPN 2 Magelang dan dihadiri oleh seluruh pelajar berjumlah 768 orang, Kepala SMPN 2, Fatin Mahdalina, S.Pd., serta seluruh guru dan karyawan.

Kapolres Magelang Kota AKBP Yolanda Evalyn Sebayang di Magelang, Kamis (12/10/2023), menjelaskan kepada ratusan pelajar SMPN 2 Magelang tentang pengertian, macam-macam, pencegahan, dan cara mengatasi perundungan hingga konsekuensi hukumnya.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Kapolres Magelang AKBP Yolanda mempersilakan pelajar untuk melapor jika ada perundungan kepada guru. Bagi anak yang pernah di-bully dan tidak pernah lapor, menurut dia, yang bersangkutan akan punya beban mental pada dirinya.

Untuk mencegah perundungan di sekolah, Kapolres Magelang meminta bagi korban untuk tidak mendiamkan saja peristiwa itu. “Jadi, selesaikan jangan dipendam. Sampaikan kepada teman yang melakukan untuk tidak melakukan lagi. Apabila sudah sangat tersakiti, laporkan kepada guru,” katanya dikutip dari humas.polri.go.id pada Jumat (13/10/2023).

Kapolres menuturkan bahwa anak yang menjadi pelaku perundungan bisa diproses untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya melalui sistem peradilan anak dengan mengambil langkah awal restorative justice.

Menurut dia, perbuatan perundungan yang kecil-kecil akan bisa menjadi besar.  “Adik-adik harus bisa berpikir apakah perbuatan yang dilakukan bisa berdampak dan mengarah pidana. Apabila berdampak pada pidana, bagaimana hidup dan masa depan kalian,” katanya.

Kapolres menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi pelajar SMPN 2 Magelang yang selama ini tidak pernah berurusan dengan kepolisian.  “Pelajar SMPN 2 Magelang jangan menganggap selalu ter-bully karena dalam beberapa hal yang bisa nikmati sebagai candaan. Kita harus bisa membedakan apakah kita memang di-bully atau bercanda,” katanya.

Ia menyampaikan mengenai pentingnya pencegahan perundungan dan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua pelajar.

Kepala SMPN 2 Kota Magelang Fatin Mahdalina mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk tim pencegahan dan penanggulangan kekerasan di satuan pendidikan, yang melibatkan dewan pendidik, komite, dan tentunya melibatkan dari kepolisian, yaitu bhabinkamtibmas.

Fatin Mahdalina menekankan bahwa keberlangsungan keamanan sekolah adalah hasil dari kerja sama banyak pihak, termasuk anak-anak, guru, orang tua, dan instansi terkait, serta kepolisian.  Ia menyatakan bahwa SMPN 2 Magelang berkomitmen mewujudkan trusted, optimistic, and patriotic school (TOP School) yang artinya sekolah yang menghasilkan peserta didik yang dapat dipercaya, percaya diri, dan memiliki jiwa nasionalis tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya